Logo Network
Network

10 Mitos Saat Mencuci Muka, Simak Penjelasannya

Martin Bagya Kertiyasa/Elsa Tiara Novanti
.
Senin, 23 Januari 2023 | 18:48 WIB
10 Mitos Saat Mencuci Muka, Simak Penjelasannya
Ilustrasi. (Foto: Okezone)

JAKARTA, iNewsKarawang.id – Apakah Anda sudah membersihkan wajah dengan benar? Kebanyakan orang seringkali salah saat membersihkan wajah, yang akhirnya akan memunculkan permasalahan kulit. Membersihkan kulit tentu dilakukan oleh semua orang setelah menjalani aktivitas seharian.

Membersihkan wajah dapat dilakukan oleh beragam cara, salah satunya yang sering dilakukan adalah mencuci wajah. Seorang pakar dermatologi memberikan saran agar semua orang dapat mencuci wajah dengan cara yang benar secara rutin sebagai salah satu cara agar kulit wajah tetap sehat dan terawat.

Namun, ada sejumlah 10 mitos yang kini masih menghantui orang-orang terkait bagian dari perawatan kulit wajah itu.

Berikut 10 mitos yang dimaksud seperti dilansir Antara dari Insider.

Jerawat muncul karena tidak mencuci muka setiap hari

Meskipun menjaga kebersihan kulit membantu mencegah jerawat, ada faktor lain seperti genetika dan hormon yang dapat menyebabkan jerawat. "Jika Anda memiliki kulit berminyak dan rentan berjerawat, maka ya, pori-pori Anda mungkin lebih tersumbat dan berjerawat jika Anda tidak mencuci muka secara teratur," kata King.

Tetapi jika kulit tidak terlalu berminyak atau berjerawat, tidak mencuci muka setiap hari tidak akan membuat seseorang berjerawat.

Produk hanya efektif jika wajah terasa kencang setelah digunakan

No pain, no gain tidak berlaku untuk perawatan kulit, menurut dokter kulit Audrey Kunin. "Ketika kulit terbakar atau teriritasi oleh bahan perawatan kulit, itu mengganggu mantel asam pelindung kulit, yang dapat menyebabkan kepekaan kulit lebih lanjut dan bahkan infeksi kulit," jelas dia.

Tetapi, asam tertentu dan retinoid dapat menghasilkan sedikit sensasi terbakar atau reaksi pengelupasan sampai kulit menyesuaikan diri, menurut Hu. “Secara umum, gejala ini mereda saat pergantian sel diseimbangkan kembali oleh bahan aktif,” kata Hu.

Jika seseorang tidak yakin apakah reaksi kulitnya terhadap suatu produk normal atau tidak, hubungi dokter kulit sebelum melanjutkan penggunaan.

Tidak boleh mencuci muka saat mandi

Meskipun beberapa orang berpikir mencuci muka tidak boleh menjadi bagian dari rutinitas mandi tetapi ini bisa menjadi hal yang baik selama mereka berhati-hati, menurut dokter kulit Shasa Hu. "Saat Anda mencuci muka di kamar mandi, kabut hangat dari pancuran mendorong pengelupasan kulit yang lebih dalam dan membuka pori-pori yang tersumbat," kata dia.

Shasa mengatakan, selama seseorang tidak menggunakan air panas, mencuci muka saat mandi akan menghemat waktu, menghemat air, dan memberi pembersihan yang lebih dalam untuk mempersiapkan kulit ke rutinitas perawatan kulit berikutnya.

Mencuci muka dengan sabun dan air sudah cukup

Dokter kulit di New York City Rachel Nazarian mengatakan sabun batangan biasa dapat menyebabkan kulit kering dan iritasi. Menurut dia, sabun ini akan menghilangkan minyak alami, mengganggu pH kulit dan merusak penghalang kulit.

Sebaiknya, basuh kulit dengan pembersih lembut dan bebas pewangi yang menawarkan pembersihan mendalam dan sesuai dengan keunikan kulit masing-masing.

Menggosok dengan sikat pembersih adalah cara terbaik

Berlawanan dengan kepercayaan umum, menggosok dengan waslap atau alat mekanis tidak akan menghilangkan minyak atau polimer rias pada permukaan kulit."Seiring waktu, kulit Anda merespons pengelupasan mekanis yang agresif dengan memproduksi lebih banyak minyak, yang dapat menyebabkan penyumbatan," kata Hu.

Penggosok mekanis bahkan dapat menyebabkan celah mikroskopis pada kulit yang dapat meningkatkan risiko reaksi alergi atau iritasi kulit. Hu merekomendasikan orang-orang menggunakan kain yang lembut atau pembersih pengelupas yang lembut.

Follow Berita iNews Karawang di Google News

Halaman : 1 2 3
Bagikan Artikel Ini