KARAWANG, iNews.id - Soal Penilaian Akhir Semester (PAS) Ganjil Madrasah Diniyah Takmiliyah (MDT) yang dibuat oleh Kementerian Agama (Kemenag) Karawang viral di media sosial. Pasalnya, dalam soal tersebut menyinggung Nahdlatul Ulama (NU).
Tak ingin berkepanjangan. Kepala Kemenag Karawang, Dadang Ramdani langsung klarifikasi. Dikatakan, pihaknya hanya berniat mengenalkan Organisasi Islam Nahdlatul Ulama (NU) agar dikenal sejak dini.
"Tujuannya ingin memperkenalkan NU tapi kan terjebak," ujarnya. Kamis, (9/12).
Ia juga memberikan klarifikasi bahwa pembuatan soal PAS MDT tersebut bukan unsur kesengajaan, melainkan karena dalam pembuatannya dikejar waktu.
"Bicara pembuatan naskah soal, itu sudah ada tim editing, jadi soal-soal itu ada kajian dulu, ada analisis dulu. Nah karena kemarin itu ada waktunya nyedak dan terbatas, mereka tidak membangun secara umum dengan tim itu, sehingga lolos, tidak ketahuan ada pertanyaan model seperti itu," jelasnya.
Dadang Ramdani juga menegaskan pembuat naskah soal tersebut juga orang NU tulen yakni salah satu pengurus FKDT Kecamatan Cikampek/Guru dan Kepala MDT, Ta'lim Muta'alim.
"Justru malah tujuannya baik karena mereka (pembuat soal, red) juga kader NU semua itu. Jadi ketahuannya pada saat penilaian itu," ucapnya.
Kata Dadang Ramdani, Ta'lim Muta'alim bersama FKDT Karawang sudah meminta maaf ke seluruh warga NU yang dinilai kontroversi dalam membuat soal mata pelajaran Al-qur’an Hadits untuk kelas 1 DTA.
Bahkan, lanjutnya, pihaknya telah melakukan tabayun dengan PC. NU Karawang untuk memberikan klarifikasi terkait pembuatan naskah soal tersebut.
"Jadi ini Kemenag mengklarifikas bahwa ini bukan faktor kesengajaan, Ini bahasanya kekhilafan dari pembuat soal," cetusnya
Kedepannya, ia berharap agar FKDT Karawang untuk tidak mengulangi pembuatan naskah soal yang tidak prosedural serta tidak menciptakan pernyataan baik dalam naskah maupun produk kebijakan lainnya agar tidak menciptakan kegaduhan dan mengganggu ketentraman wilayah Kabupaten Karawang.
"Pembuatan naskah soal itu harus muncul dari berbagai aspek kepentingan," pungkasnya.
Editor : Frizky Wibisono