KARAWANG, iNewsKarawang.id - Tim peneliti Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) melalui Program Prioritas Unsika (Hipka) pada skema Hibah Penelitian Stategis dan Terapan (Hipster) Tahun 2022 berhasil menciptakan Magonika (Magophonik Unsika) yaitu Staterpack integrasi plasma budidaya maggot Black Soldier Fly (BSF) dan Aquaphonik yang memiliki kemampuan mendekomposisi sampah organik rumah tangga dengan waktu cepat dan menghasilkan beberapa produk turunan seperti pupuk organik Kasgot (Bekas Maggot), Mager (Maggot Kering) sebagai pakan ikan dan ternak, ikan segar, dan sayuran sehat keluarga.
Ketua Tim Peneliti, Rommy Andhika Laksono mengemukakan bahwa Magonika merupakan jawaban dari permasalahan sampah organik yang dihasilkan rumah tangga, yang selama ini tidak tertangani dengan baik, dan berdampak pada pencemaran lingkungan.
Staterpack Magonika memanfaatkan larva maggot yang berumur 7-28 hari sebagai agen dekomposisi sampah organi rumah tangga, selain memiliki kemampuan dekomposisi yang cepat.
"Maggot juga mampu mengurangi bau yang tidak sedap yang ditimbulkan dari sampah organik, sehingga inovasi ini cocok digunakan pada skala rumah tangga. Selain itu, produk turunan yang dihasilkan dari Magonika memiliki nilai ekonomi yang cukup baik, diantaranya Pupuk Organik Kasgot yang dihasilkan dari kotoran yang dikeluarkan maggot, yang memiliki kandungan unsur hara makro dan mikro esensial yang baik bagi tanaman pekarangan, Mager merupakan hasil dari manggot yang berumur 28 hari yang dikeringkan dengan cara disangrai yang berguna sebagai pakan ternak dan ikan karena kandungan proteinnya yang cukup tinggi, selain itu kita juga dapat panen ikan segar dan sayuran sehat. Hasil penelitian ini sudah mendapatkan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) yang dipegang oleh LPPM Universitas Singaperbangsa Karawang," katanya kepada wartawan.
Terpisah, Kelapa Desa Kutaampel, Rosadi Gunawan yang turut hadir dalam kegiatan diseminasi Magonika di wilayahnya pada 26 september 2022 mengatakan, Magonika menjadi solusi bagi rumah tangga dalam mengelola sampah organik yang selama ini masyarakat tidak mengetahui bagaimana cara pemanfaatanya, dan juga bisa dijadikan sumber penghasilan rumah tangga dari produk turunanya berupa pupuk organik, ikan segar dan sayuran sehat keluarga.
Di tempat yang sama Koordinator PPL Kecamatan Batujaya Wulan mengatakan pihaknya menyambut baik inovasi Magonika yang dibuat Unsika.
"Inovasi ini menjadi salah satu upaya dalam go organic yang dimulai dari rumah tangga, karena pertanian ke depan akan berbasis pertanian organik yang harus memanfaatkan bahan organik menjadi pupuk organik yang baik bagi tanaman dan ramah lingkungan," katanya.
Kegiatan diseminasi teknologi Magonika dilaksanakan di kantor Desa Kutaampel, Kecamatan Batujaya pada 26 September 2022.
Editor : Faizol Yuhri