Meski sempat kaget, Gus Dur berkomunikasi dengan makhluk tersebut. "Wis, aku ngerti kowe ono, ojo ganggu aku ya (Sudah, saya tahu kamu ada, jangan ganggu saya,ya). Kamu di duniamu, saya di dunia saya sekarang," ujar Gus Dur saat itu.
Hantu-hantu Istana itu ternyata tidak kapok. Suatu saat Gus Dur mengadakan pengajian di Istana. Tiba-tiba pohon beringin depan halaman Istana mengeluarkan asap putih. Sontak semua peserta pengajian ketakutan
“Enggak usah takut. Mereka semua ikutan ngaji," ucap Gus Dur menenangkan jamaah.
Kegigihan Gus Dur untuk menjalin komunikasi dengan makhluk tak kasat mata tadi membuat keluarganya ikut berani tinggal di Istana. Bahkan Gus Dur sering mengingatkan supaya mereka bisa berdamai dengan makhluk lain.
"Caranya ya seperti Bapak. Ajak ngobrol, sapa, dan anggap saja mereka mau kenalan atau beri kesempatan kalau mereka juga tinggal di sini," kata Yenny lagi.
Memang diakui oleh beberapa staf istana kepresidenan, hanya di era Gus Dur, Istana Merdeka ramai dan tidak angker lagi. Semua orang bisa masuk Istana, mulai dari pejabat, politisi, kiai hingga masyarakat umum.
Editor : Boby