JAKARTA, iNews.id - Umat muslim di seluruh dunia akan merayakan salah satu hari besar itu pada 10 Dzulhijjah 1442 yang jatuh pada 9 Juli 2022. Salah satu yang biasa dilakukan di hari tersebut adalah Sholat Idul Adha.
Menurut sebagian ulama, hukum sholat Ied baik Sholat Idul Fitri atau Idul Adha adalah sunnah muakkad. Artinya, sunnah yang sangat dianjurkan dan mengikat bagi umat islam.
Sementara menurut pendapat yang lain, hukum sholat ied adalah wajib bagi setiap muslim, baik laki-laki maupun perempuan yang dalam keadaan mukim. Salah satu dalil dari pendapat tersebut adalah hadits dari Ummu ‘Athiyah, beliau berkata:
أَمَرَنَا – تَعْنِى النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- – أَنْ نُخْرِجَ فِى الْعِيدَيْنِ الْعَوَاتِقَ وَذَوَاتِ الْخُدُورِ وَأَمَرَ الْحُيَّضَ أَنْ يَعْتَزِلْنَ مُصَلَّىالْمُسْلِمِينَ.
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kepada kami pada saat shalat ‘ied (Idul Fitri ataupun Idul Adha) agar mengeluarkan para gadis (yang baru beranjak dewasa) dan wanita yang dipingit, begitu pula wanita yang sedang haid. Namun beliau memerintahkan pada wanita yang sedang haid untuk menjauhi tempat shalat.”
Shalat Idul Adha biasanya dilakukan secara berjamaah sebanyak dua rakaat dan dilanjutkan dengan khutbah oleh khatib. Sholat Idul Adha dilakukan lebih pagi daripada Idul Fitri agar pelaksanaan dan pembagian kurban bisa lebih cepat.
Berikut ini adalah tata cara imam sholat Idul Adha:
1. Niat Sholat
Niat dan bacaan sholat Idul Adha bagi imam dan makmum adalah sebagai berikut:
اُصَلِّى سُنُّةً عِيْدِ الْاَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ إِمَامًا للهِ تَعَالَى
Usholli sunnatan ‘iidil adhaa rok’ataini mustaqbilal qiblati imaman lillaahi ta’aalaa
Artinya: "Aku berniat shalat Idul adha dua rakaat sebagai imam karena Allah ta’ala."
Sementara untuk makmum adalah berikut:
اُصَلِّى سُنُّةً عِيْدِ الْاَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًا للهِ تَعَالَى
Usholli sunnatan ‘iidil adha rok’ataini mustaqbilal qiblati ma’muuman lillaahi ta’aalaa
Artinya: "Aku berniat shalat Idul adha dua rakaat sebagai makmum karena Allah ta’ala."
2. Membaca takbiratul ihram dan membaca doa iftitah.
3. Untuk rakaat pertama, dilakukan 7 (tujuh) kali takbir dan di antara tiap takbir itu disunahkan membaca:
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ
Subhaanallaahi walhamdu lillaahi wa laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar.
Artinya: “Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan selain Allah dan Allah Maha Besar.”
4. Membaca surah Al Fatihah, diteruskan membaca surah dari Alquran. Disarankan membaca Surat Qaf dan surat Al-A’la.
5. Berturut-turut melakukan ruku, iktidal, sujud, duduk di antara dua sujud, dan seterusnya secara tuma'ninah hingga berdiri lagi di rakaat kedua.
6. Pada rakaat kedua, takbir sebanyak 5 (lima) kali sambil mengangkat tangan sebelum membaca Al Fatihah.
7. Membaca Surah Al Fatihah, diteruskan membaca surat Al Quran. Disunahkan membaca surah Al Ghasyiyah.
8. Berturut-turut melakukan ruku, i'tidal, sujud, dan seterusnya secara tuma'ninah hingga salam.
9. Setelah salam, maka dianjurkan untuk melaksanakan khutbah Idul Adha.
Setelah sholat selesai, maka khotib akan langsung membawakan khutbah. Saat khutbah berlangsung, dilarang untuk mengobrol sendiri dan dianjurkan untuk mendengarkan khutbah hingga selesai.
Editor : Boby