MATARAM, iNews.id - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menilai sektor ekonomi kreatif dengan produk-produk unggulan di Mataram semakin memiliki kualitas dan daya saing yang baik. Sehingga terbukti mampu menghadirkan peluang usaha dan membuka lapangan kerja. Dia pun optimistis target 1,1 juta lapangan kerja akan tercipta dari sektor ekonomi kreatif pada tahun ini.
Sandiaga Uno menghadiri acara “Kelana Nusantara” yang berlangsung di Dapoer Sasak Mataram, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (25/6/2022). Kehadiran Kelana Nusantara di Mataram, yang sebelumnya digelar di Kota Jakarta dan Solo menjadi wadah bagi Menparekraf dan pelaku ekonomi kreatif Mataram untuk berdiskusi terkait kendala dan tantangan yang dihadapi dan kemudian dicarikan solusinya bersama.
Dalam kesempatan itu, Sandiaga meninjau langsung beberapa produk ekraf yang ditampilkan pada acara Kelana Nusantara, di antaranya sandal dan sepatu dengan kearifan lokal yang dibuat dengan sangat teliti sehingga nyaman dipakai. Begitu juga dengan produk tenun khas Mataram yang mengandung aspek keberlanjutan lingkungan, di mana benang yang digunakan memanfaatkan benang bekas. Produk tenun khas Mataram ini juga dibuat dengan memberdayakan lansia sebagai tenaga kerja.
Selain itu, juga ada produk roti, mutiara, olahan kopi hingga produk kreatif subsektor film yang dinilai memiliki potensi yang harus dikembangkan dengan program 3T (tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu).
“Kami berdiskusi dengan para pelaku ekonomi kreatif dan menemukan beberapa potensi dan solusi dalam kebangkitan ekonomi kita yang membuka begitu banyak peluang usaha dan lapangan kerja,” kata Sandiaga.
Salah satu kendala yang kerap kali dialami oleh para pelaku ekraf di Mataram ialah pemasaran produk yang masih sulit dilakukan. Menanggapi persoalan ini Menparekraf Sandiaga mendorong pelaku ekraf Mataram masuk dalam ekosistem ekonomi digital melalui Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) dan beberapa program lainnya yang bisa dikolaborasikan antara Kemenparekraf dan pemda.
“Masalahnya sekarang adalah pemasaran misalnya, pemasaran itu seperti apa kolaborasinya melalui pendekatan jejaring platform digital juga networking dari beberapa program pemerintah yang akan kami pastikan hadir sebagai suatu wujud dari 3T tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu. Karena tentunya pemerintah menghadapi keterbatasan dari segi dana, anggaran tapi dengan 3T tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu kita bisa menjawab apa yang menjadi kebutuhan masyarakat,” kata Sandiaga.
Dengan kolaborasi yang baik, Menparekraf optimistis target tahun 2022 untuk menghadirkan 1,1 juta lapangan kerja dapat terwujud.
“Saya sangat optimistis dalam menatap masa depan penuh harapan dan saya yakin 1,1 juta lapangan pekerjaan yang akan kita cetak tahun ini, mudah-mudahan bisa terwujud dengan kolaborasi kita bersama Kadispar, Poltekpar Lombok, dan jajaran yang ada di sektor parekraf,” kata Sandiaga.
Sandiaga juga menambahkan, Nusa Tenggara Barat saat ini sedang menjadi perhatian seluruh dunia dengan event internasional yang saat ini sedang dihela seperti MotoGP dan opening ceremony MXGP. Dengan kesempatan ini, Menparekraf mengajak para pelaku ekonomi kreatif tidak hanya menjadi penonton namun dapat menjadi bagian dari kebangkitan ekonomi.
"Industri ekonomi kreatif harus menjadi tuan rumah di negeri sendiri, menjadi pemain yang mengambil bagian dalam kebangkitan ekonomi, bukan penonton," kata Sandiaga.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Staf Khusus Menparekraf Bidang Akuntabilitas, Pengawasan, Reformasi, dan Birokrasi, Irjen Pol Krisnandi; Inspektur II Kemenparekraf/Baparekraf, Kamal Rimosan; Direktur Tata Kelola Destinasi Kemenparekraf/Baparekraf, Indra Ni Tua; Dirut Poltekpar Lombok, Herry Rachmat Widjaja; Kepala Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf, I Gusti Ayu Dewi Hendriyani; serta Kepala Dinas Pariwisata Kepala Dinas Pariwisata NTB Yusron Hadi.
Editor : Faizol Yuhri