Sigit menjelaskan cara kerja teknologi WIS buatannya. Saat putaran mesin tinggi, WIS akan menginjeksikan air di ruang bakar di tengah langkah tenaga dan langkah buang.
"Jadi sifat dari motor 4 langkah itu adalah langkah isap, langkah kompresi, langkah tenaga, dan langkah buang. Air disemprotkan di akhir langkah tenaga, sebelum langkah buang saat temperatur tinggi. Otomatis temperatur motor jadi rendah. Karena sifat air itu kan bisa menyerap panas. Dampaknya dengan temperatur mesin rendah, otomatis torsi dan daya meningkat. Kinerja mesin juga meningkat, dengan begitu BBM jadi irit," jelasnya.
WIS buatan Sigit sudah terdaftar HAKI (hak atas kekayaan intelektual). WIS itu juga sedang dilombakan di sayembara Inovasi Talenta Indonesia di bawah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Harapannya, teknologi besutannya ini bisa diterapkan di sepeda motor dan tembus ke pasar sepeda motor. Ia berharap ada perusahaan yang menggandeng inovasinya.
"Teknologi ini masih perlu penelitian lebih lanjut. Sebab selama satu bulan diuji coba, kami menemukan adanya dampak material pada teknologi ini. Ditemukan karat pada besi di mesin, karena sifat korosi pada air," tutupnya.
Saat membuat inovasi ini, Sigit dibimbing oleh dosen dari Unpas (Universitas Pasundan) Bandung, guru di SMK 1 Rawamerta Karawang, dan guru di SMK Rosma Karawang.
Editor : Faizol Yuhri
Artikel Terkait