Upacara bendera diwajibkan dilaksanakan setiap hari Senin. Upacara bendera saat ini hanya dinilainya simbolisasi, tanpa dimaknai lebih dalam.
Demikian Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Megawati Soekarnoputri mengungkapkan hal itu saat menjadi pembicara seminar Forum Rektor Penguat Karakter Bangsa (FRPKB) bertajuk 'Membumikan Ide dan Gagasan Soekarno-Hatta' secara virtual, Rabu (1/6/2022).
Ia meminta kepada Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim agar mewajibkan upacara bendera setiap hari Senin.
"Saya bicara dengan Pak Nadiem Makarim. Dulu ada setiap Senin itu anak-anak kita pasti ada upacara bendera. Itu simbol loh, yang sekarang kayaknya ya sudah saja, biarin bendera enteng Merah Putih," kata Megawati.
Dia menganggap nilai-nilai berbangsa dan bernegara yang dalam Pancasila di tataran masyarakat kian menurun saat ini. Mega pun bertanya kepada peserta forum, apakah masih ada semangat heroik yang terpancar pada saat ini.
Apa tidak ada lagi ya semangat heroik? Saya suka malu kalau ngomong begini, sudah tua masih saja gini. Karena jiwanya saya masih penuh dengan semangat. Saya ingin cita-citakan Indonesia Raya," katanya.
Sementara itu, Mendikbudristek Nadiem menuturkan, hari lahir Pancasila kali ini adalah waktu yang tepat untuk merefleksikan, membumikan, dan mewariskan ide dan gagasan Soekarno-Hatta sebagai bekal Indonesia melompat ke masa depan.
Oleh karena itu perlu merapatkan barisan, bergerak serentak melahirkan pelajar Pancasila.
"Tentu tak ada yang meragukan kedaulatan Pancasila yang sampai hari ini menjadi petunjuk bagi kita menjalani kehidupan bermasyarakat dan bertanah air. Kita harus mengakui zaman sudah berubah. Generasi muda kita punya cara berbeda dalam memaknai semangat nasionalisme dan kebangsaan," tutur Nadiem.
Editor : Boby
Artikel Terkait