"Kami juga menyiapkan komunikasi tentang mekanisme penanganan dan rujukan gejala-gejala hepatitis akut dan penyakit menular lainnya yang ditemukan di sekolah," ujar Anang.
Lebih lanjut Anang menjelaskan, KIE itu berisikan mengenai sosialisasi pada anak untuk membiasakan konsumsi makanan sehat, meningkatkan aktivitas fisik secara rutin, menciptakan lingkungan sekolah yang sehat serta protokol kesehatan pada makanan dan minuman di sekolah.
Untuk melaksanakan program sekolah yang sehat dengan mengoptimalisasi unit kesehatan sekolah di setiap madrasah atau satuan pendidikan, pihaknya mendorong perubahan perilaku hidup bersih dan sehat untuk meningkatkan kualitas pendidikan kesehatan, termasuk mengintegrasikan proses pembelajaran dengan edukasi gizi.
"Pendidikan reproduksi dan pendidikan ketrampilan hidup yang sehat ini juga kami lakukan dan pembinaan kader kesehatan sekolah antara lain PMR," ucap dia.
Anang juga memastikan berbagai bentuk pelayanan kesehatan juga akan dijalankan guna melindungi anak dari hepatitis akut maupun penyakit lainnya seperti pemberian imunisasi, penjaringan kesehatan sekaligus pemeriksaan berkala.
Optimalisasi kebun sekolah dan program kemitraan pengelolaan sampah serta sanitasi sekolah juga dijalankan untuk mewujudkan lingkungan kantin dan sekolah yang bersih dan sehat.
"Kami juga mengimbau kepada pedagang maupun warga di lingkungan sekolah ini, juga menekankan kita harus menjamin bahwa kita melakukan pola hidup yang sehat dan pola hidup bersih," kata dia.
Editor : Boby
Artikel Terkait