Saat jamaah haji tiba, para petugas layanan Daker Madinah menyambut dengan hangat, dengan menanyakan kondisi jamaah. Jamaah turun satu per satu dari bus dan kemudian para jamaah menanyakan kondisi
Para petugas pembimbing ibadah juga melakukan bimbingan haji kepada jamaah calon haji Indonesia.
Di Madinah, para jamaah haji Indonesia melakukan Arbain. Arbain merupakan shalat wajib 40 waktu yang dijalankan selama delapan hari secara berturut-turut. Selama ini, shalat Arbain ini dijalankan oleh jamaah Indonesia di Masjid Nabawi, Madinah.
Usai Arbain, para calon jamaah haji Indonesia menuju Makkah. Sebelum sampai di Makkah, para jamaah calon haji melakukan niat (miqot) dan berihram di Masjid Bir Ali, Madinah.
Satu per satu jemaah yang telah berihram, masuk menuju masjid setelah berwudhu. Mereka akan melaksanakan salat sunah sebelum bergeser ke Makkah.
Kemudian para jamaah calon haji kembali masuk ke bus menuju Makkah. Selama perjalanan, para pembimbing ibadah meminta dan membimbing para calon jamaah haji membaca kalimat talbiyah selama perjalanan menuju Makkah
Usai jamaah calon haji Indonesia tiba di Makkah, para petugas daerah kerja (Daker) Makkah menyambut kedatangan calon jamaah haji Indonesia.
Saat tiba di Makkah, jamaah calon haji akan memasuki musim puncak haji. Rangkaian ibadah haji dimulai pada tanggal 8 Dzulhijjah. Jamaah melakukan ihram dibarengi dengan niat dari tempat asal.
Kemudian seluruh jamaah berteduh di tenda sambil menunggu waktu wukuf di Arafah yang dimulai pada 9 Dzulhijjah, ketika matahari tergelincir ke barat.
Wukuf dimulai tanggal 9 Dzulhijjah, mulai waktu dzuhur sekitar pukul 12 siang sampai matahari terbenam sekitar pukul 6 sore.
Saat matahari tenggelam, jamaah meninggalkan Arafah menuju Muzdalifah untuk menginap (mabit).
Perjalanan dari Arafah ke Muzdalifah membutuhkan energi yang cukup besar karena jutaan manusia berbondong-bondong menuju ke sana, sambil mengambil kerikil untuk melempar jumrah.
Tanggal 10 Dzulhijjah, jamaah berangkat dari Muzdalifah menuju Mina sebelum matahari terbit untuk melempar Jumrah Aqabah sebanyak tujuh lemparan. Kemudian jamaah ber-tahallul (mencukur rambutnya), barulah diperbolehkan menggunakan baju biasa
Setelah tahallul awal, jamaah kembali Mina untuk menginap minimal 2 hari, yaitu pada tanggal 11-12 Dzulhijjah. Disunnahkan melontar jumrah lagi dengan tiga sasaran.
Setelah selesai mabit dan melontar jumrah di Mina, jamaah menuju Makkah untuk melaksanakan Thawaf Ifadah yang kemudian dilanjutkan dengan Sa’i. Jamaah yang sudah melaksanakan tahallul dan mabit di Mina, berarti rangkaian hajinya rampung bersama dengan pelaksanaan Sa’i.
Wa’da berarti perpisahan. Setelah seluruh ritual haji selesai, jamaah melaksanakan thawaf wada sebelum akhirnya meninggalkan Makkah untuk kembali ke negaranya masing-masing.
Editor : Boby
Artikel Terkait