Momen Penentuan Patrick Kluivert: Antara Legenda atau Sasaran Kritik di Kualifikasi Piala Dunia 2026
JEDDAH, iNEWSKarawang.id – Pelatih Patrick Kluivert akan menghadapi momen paling krusial sejak dipercaya menukangi Timnas Indonesia. Dua laga penting di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia akan menjadi ujian besar yang bisa mengangkat namanya ke level legenda — atau justru menjadikannya sasaran kritik keras publik sepak bola Tanah Air.
Timnas Indonesia tergabung di Grup B bersama dua kekuatan besar Asia, Arab Saudi dan Irak. Dua laga awal bakal menjadi penentu langkah skuad Garuda, dimulai dari duel menghadapi Arab Saudi di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, Kamis (9/10/2025) dini hari WIB.
Ekspektasi publik terhadap Timnas Indonesia kini berada di titik tertinggi. Jay Idzes dan kolega memikul harapan jutaan pecinta sepak bola nasional untuk bisa menorehkan sejarah — menembus panggung tertinggi sepak bola dunia. Dukungan luar biasa pun datang dari berbagai penjuru, baik dari suporter yang hadir langsung di Jeddah maupun ribuan masyarakat di Tanah Air yang menggelar nonton bareng di tengah malam.
PSSI Tak Pasang Target Muluk
Meski tekanan publik begitu besar, PSSI memastikan tidak membebani Kluivert dengan target wajib lolos ke Piala Dunia 2026. Federasi menegaskan fokus utama pembangunan tim nasional tetap mengarah ke Piala Dunia 2034.
Namun semangat juang tetap dikobarkan seluruh elemen tim. Manajer Timnas Indonesia, Sumardji, menegaskan instruksi dari Ketua Umum PSSI Erick Thohir agar para pemain bertarung maksimal demi kehormatan bangsa.
"Kami harus lolos. Pak Ketua Umum PSSI Erick Thohir sudah menyampaikan berulang kali agar seluruh elemen tim berjuang keras,” ujar Sumardji di Bandara Soekarno-Hatta pekan lalu.
“Ini harga diri bangsa. Sekali lagi, Pak Ketum menegaskan, ini harga diri bangsa kita. Apa pun harus kami lakukan agar bisa lolos ke Piala Dunia,” tegasnya.
Keyakinan dari Skuad Garuda
Optimisme juga datang dari pemain senior, Jordi Amat. Bek naturalisasi berdarah Spanyol itu mengakui tantangan di putaran keempat tidak mudah, namun yakin Garuda mampu memberi kejutan.
"Seperti yang semua tahu, Arab Saudi tim yang sangat kuat. Pertandingan ini akan sangat sulit, seperti perang di luar sana,” kata Jordi.
“Meskipun kami bermain tandang di dua laga, kami tahu bisa melakukannya. Kami siap bermain dan memenangkan pertandingan ini,” tambahnya penuh keyakinan.
Antara Harapan dan Evaluasi
Jika Timnas Indonesia berhasil lolos langsung ke Piala Dunia 2026, capaian itu akan menjadi sejarah besar bagi sepak bola nasional di bawah tangan Kluivert. Namun, bila hasil tak sesuai harapan, evaluasi besar dari PSSI tentu tak terhindarkan.
Meski begitu, kemungkinan pemecatan pelatih asal Belanda itu kecil. Kontrak Kluivert berdurasi dua tahun, dan program pembangunan tim masih menjadi prioritas utama federasi.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menegaskan proses pembangunan tidak bisa instan.
"Coach Patrick punya kontrak dua tahun, jadi kita lihat prosesnya. Tidak perlu terburu-buru. Semua ini membangun pondasi, termasuk saya sebagai Ketua Umum sampai 2027,” kata Erick pada Juli lalu.
Erick juga menekankan bahwa capaian Timnas Indonesia menembus babak keempat saja sudah merupakan prestasi besar.
"Kita harus apresiasi pencapaian ini. Jangan menjadikan sepak bola sebagai drama. Saling hujat dan memecah belah tidak akan membawa kemajuan. Justru sepak bola seharusnya mempersatukan,” ujarnya.
Pertaruhan 180 Menit di Tanah Suci
Kini, seluruh bangsa menatap perjuangan 180 menit yang akan menentukan masa depan sepak bola Indonesia. Sebanyak 286 juta jiwa akan menaruh harapan besar di pundak skuad Garuda, berharap mereka mampu menulis sejarah baru di Tanah Suci.
Apakah Patrick Kluivert akan membawa Indonesia menembus batas sejarah, atau justru menghadapi badai kritik setelah dua laga krusial ini? Semua jawabannya akan terungkap di lapangan.
Editor : Frizky Wibisono
Artikel Terkait