KARAWANG, iNEWSKarawang.id – Semangat tak pernah luntur, meski tubuhnya memiliki keterbatasan. Hasbi Ash Shidqi, pemuda asal Bekasi kelahiran 2007, membuktikan bahwa keterbatasan fisik bukan halangan untuk meraih mimpi besar.
Hasbi adalah penyandang disabilitas fisik atau tunadaksa. Namun, dengan tekad baja, ia berhasil menembus Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT), setelah sebelumnya gagal di jalur undangan SNBP.
"Alhamdulillah, aku walaupun punya kekurangan tetap sekolah di sekolah formal. Dan sekarang, Alhamdulillah, masuk kampus negeri,"kata Hasbi, Sabtu,(26/7/2025).
Tak datang dari keluarga berada, ayah Hasbi adalah guru PPPK yang baru diangkat tahun lalu, sementara sang ibu seorang ibu rumah tangga. Meski begitu, keluarga kecil ini menjadi sumber kekuatan Hasbi.
Selama proses seleksi masuk perkuliahan ia harus menempuh perjalanan dari rumahnya di Kabupaten Bekasi ke kampus di Karawang.
Namun, Jarak bukan alasan untuk menyerah. Baginya, ini bagian dari proses menuju cita-cita menjadi seorang engineer.
"Doa dan dukungan mereka (orang tua) selalu menyertai setiap langkah perjuangan saya, mereka selalu mensupport saya. Ibu mau antar saya pulang pergi untuk daftar masuk Unsika,"ucapnya.
Kini, Hasbi resmi menjadi mahasiswa Program Studi Teknik Elektro Unsika dan hari ini telah melaksanakan PPKMB. Disini Ia memulai langkah lebih tinggi untuk menggapai cita-citanya.
Hasbi membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah akhir dari segalanya. Justru bisa menjadi awal dari kisah inspiratif tentang keberanian, ketekunan, dan keyakinan bahwa siapa pun berhak bermimpi, dan berjuang mewujudkannya.
“Jangan patah semangat. Dengan keterbatasan yang kita punya, pasti ada kelebihan. Dan itu harus kita asah serta menjadi tekad bahwa kita bisa sejajar dengan yang lain,”pesan Hasbi kepada rekan-rekannya yang juga memiliki keterbatasan fisik.
Editor : Frizky Wibisono
Artikel Terkait