“Ini bukan tentang siapa yang paling keras, tapi siapa yang paling teliti dan tidak goyah dalam menghadapi permainan para pelaku korupsi,”ucap Endang singkat.
Lebih dari Sekadar Penegakan Hukum
Kasus mafia migas bukan satu-satunya pencapaian institusi Kejari Karawang di tahun ini. Sebelumnya, mereka juga berhasil mengungkap dugaan korupsi di BUMN PT Pupuk Kujang Cikampek. Total uang negara yang berhasil diselamatkan dari dua kasus tersebut mencapai Rp 115 miliar, mencatatkan rekor tersendiri bagi kejaksaan setempat.
Bagi Tania dan tim, semua itu bukan tentang rekor, melainkan tentang tanggung jawab dan keberpihakan pada rakyat.
"Korupsi migas ini bukan sekadar soal uang negara yang hilang, tapi juga mencederai kepercayaan publik terhadap pengelolaan sumber daya yang harusnya untuk kemaslahatan bersama,” ucapnya.
Perjuangan Belum Usai
Kini, kasus Petrogas telah memasuki tahap penyidikan lanjutan. Usai menetapkan tersangka, Tania dan timnya masih terus mengumpulkan bukti-bukti tambahan untuk memperkuat tuntutan hukum. Namun satu hal yang pasti, keberanian mereka telah membuka mata masyarakat bahwa keadilan masih punya tempat untuk ditegakkan.
Di tengah arus mafia, tekanan, dan godaan kompromi, Tania berdiri kokoh. Ia, dan para jaksa perempuan lainnya di Kejari Karawang, telah membuktikan bahwa keteguhan hati bisa menjadi senjata paling tajam untuk membongkar korupsi.
Editor : Frizky Wibisono
Artikel Terkait