“Sudah ke mana-mana, ke Puskesmas dan pengobatan alternatif sudah dicoba, tapi hasilnya sama. Ibu masih kesakitan,” kata Hendri, matanya menerawang.
Di rumah, mereka hidup dalam keterbatasan. Ayahnya seorang buruh tani yang penghasilannya tak menentu. Saat panen raya, sedikit lebih lapang. Tapi saat paceklik, dapur nyaris tak berasap. Di situlah Hendri memantapkan hati: apapun caranya, ia akan bantu ibunya sembuh.
"Ayah petani, jadi sibuk di ladang, saya yang antar ibu kemana-mana kalau berobat. Kalau adik masih kecil-kecil dan sekolah," timpalnya.
Harapan dari Layar Instagram
Hingga suatu malam, saat membuka ponsel, Hendri menemukan secercah harapan. Ia melihat unggahan Instagram tentang layanan fisioterapi dan penanganan nyeri sendi di RS Lira Medika Karawang.
“Awalnya iseng aja scroll Instagram. Tapi begitu lihat postingan soal nyeri sendi dan fisioterapi, saya langsung tunjukkan ke ibu. Kami sama-sama berharap ini jadi petunjuk kesembuhan ibu waktu itu,” kenangnya.
Besok paginya, tanpa banyak pikir, Hendri mengendarai motor mengantar ibunya ke rumah sakit. Jarak bukan soal. Puluhan kilometer mereka tempuh dengan harapan di punggung dan doa di dada.
Editor : Frizky Wibisono
Artikel Terkait