KARAWANG, iNEWSKarawang.id – Mendukung program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan swasembada pangan, Perum BULOG optimalkan lahan idle seluas 8,5 hektar di dua lokasi di Kabupaten Karawang melalui Program Mitra Tani.
Lahan tersebut merupakan aset Perum BULOG yang dikelola sebagai proyek percontohan pertanian berkelanjutan. BULOG menggandeng petani lokal serta didampingi tenaga ahli dari PT Prima Agro Tech.
Ketua PMO Mitra Tani Perum BULOG, Sopran Kenedi mengungkapkan, saat ini hasil sementara dari pengukuran BPS Karawang menunjukkan peningkatan hasil panen yang signifikan, mencapai sekitar 7,1 ton per hektare. Sebelumnya, produktivitas hanya 3,1 ton per hektare.
“Produktivitas musim ini naik dua kali lipat dibanding sebelumnya. Teknologi ini akan kami terapkan di lokasi budidaya lainnya,” ujar Kenedi, Jum'at (2/5/2025).
Sopran mengatakan, musim tanam kali ini merupakan musim tanam kedua, dimulai sejak Desember tahun lalu dan memasuki masa panen pada awal Mei 2025.
"Teknologi budidaya yang digunakan pada lali ini mencakup pupuk organik kalium humid, yang dapat memperbaiki kualitas tanah dan mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia." kata Kenedi.
Hasil sementara dari pengukuran oleh BPS Karawang menunjukkan peningkatan hasil panen yang signifikan, mencapai sekitar 7,1 ton per hektare. Sebelumnya, produktivitas hanya 3,1 ton per hektare.
“Produktivitas musim ini naik dua kali lipat dibanding sebelumnya. Teknologi ini akan kami terapkan di lokasi budidaya lainnya,” jelasnya.
PMO Mitra Tani kini juga mengelola pilot project pertanian di lahan seluas 7.087 hektare, tersebar di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten, Sulawesi Selatan, dan Merauke. Pola kerja sama dilakukan melalui sistem mandiri, kemitraan, dan offtaker.
Kenedi menjelaskan, untuk menjamin keberhasilan program, PMO Mitra Tani juga bekerja sama dengan pengelola pertanian dan penyedia asuransi pertanian, baik model indemnity maupun parametrik.
“Asuransi ini penting untuk melindungi petani dari risiko gagal panen dan memastikan modal tersedia untuk musim tanam berikutnya,” jelas Kenedi.
Hasil panen diserap langsung oleh Tim Jemput Gabah Perum BULOG Cabang Karawang, lalu diolah menjadi beras cadangan pemerintah di Sentra Penggilingan Padi (SPP) milik BULOG dan Mitra Pangan Pengadaan (MPP) Karawang.
“Sinergi antara budidaya, penyerapan, dan pengolahan menunjukkan keseriusan BULOG dalam menjalankan tugas pemerintah mewujudkan swasembada pangan,” ungkap Mohamad Alexander, Pemimpin Wilayah BULOG Jawa Barat.
Hingga saat ini, Perum BULOG Kantor Wilayah Jawa Barat telah menyerap 311.583 ton gabah langsung dari petani, setara 55,71% dari target pusat. Gabah dibeli sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yakni Rp6.500 per kilogram.
“Petani senang karena gabah mereka langsung diserap dengan harga yang menguntungkan,” tambah Alexander.
BULOG Jawa Barat akan terus menyerap hasil panen hingga akhir musim dan berkomitmen mendukung program huluisasi pangan nasional.
Editor : Frizky Wibisono
Artikel Terkait