JAKARTA, iNewsKarawang.id-Dengan menyesuaikan beberapa kebijakan untuk menghadapi tantangan global dan menjaga stabilitas ekonomi nasional, Ketua Komisi XII DPR Bambang Patijaya mendukung langkah Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia.
Lebih lanjut Bahlil mengungkapkan bahwa rencana Indonesia untuk meningkatkan impor LPG dan minyak mentah dari Amerika Serikat merupakan bagian dari strategi politik dagang.
Langkah tersebut, kata Bahlil merupakan upaya untuk menanggapi kebijakan proteksionisme perdagangan global, khususnya terkait dengan kebijakan tarif impor yang diberlakukan oleh beberapa negara.
1. Menyeimbangkan Neraca Perdagangan
Menurut Ketua Komisi XII DPR Bambang Patijaya, langkah Pemerintah Indonesia mempertimbangkan untuk meningkatkan impor crude oil dan LPG dari AS guna menyeimbangkan neraca perdagangan bilateral adalah strategi yang tepat, yang bisa dibawa Delegasi Indonesia dalam perundingan tarif dengan Amerika Serikat.
“Langkah ini tidak hanya membantu dalam diversifikasi sumber energi tetapi juga dalam menyeimbangkan perdagangan bilateral dengan AS,” kata Bambang.
2. Alasan Impor Migas dari AS Ditambah
Selain itu, Bambang menegaskan setuju dengan pernyataan Menteri Bahlil, bahwa impor migas yang akan ditingkatkan dari Amerika tidak meningkatkan total impor migas nasional. Jumlah impor totalnya tetap, tetapi ada pengadaan migas dari sumber lain yang mungkin porsinya dialihkan ke Amerika Serikat.
Bambang melihat ini merupakan rencana strategis yang diambil pemerintah Indonesia, namun harus dapat memberikan win-win solution bagi semua pihak, baik bagi Amerika Serikat atau pun bagi negara lain yang mungkin terdampak karena penyesuaian impor migas Indonesia tersebut.
Beberapa negara di kawasan Timur Tengah sudah lama sebagai sumber impor migas Indonesia.
Bambang menjelaskan dalam memenuhi konsumsi nasional LPJ sebesar 8,17 juta ton, Indonesia mengimpor hingga 85% LPG di antaranya berasal dari Amerika, UEA, Qatar, Arab Saudi, Aljazair dan lainnya.
"Kami mendukung langkah-langkah yang diambil oleh Bahlil dalam menjalankan kebijakan Presiden Prabowo menghadapi tantangan perdagangan internasional, dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kesejahteraan rakyat Indonesia," ujar Bambang.
Ketua Komisi XII DPR akan terus memantau perkembangan kebijakan ini dan siap memberikan dukungan serta masukan konstruktif untuk memastikan bahwa setiap langkah yang diambil pemerintah dapat memberikan manfaat maksimal bagi bangsa dan negara.
Editor : Boby
Artikel Terkait