Gegara Tawuran, Enam Siswi SMP di Karawang Dikeluarkan dari Sekolah

Rudi Setiawan/Boby
Enam siswi SMP di Karawang, Jawa Barat menangis di pangkuan orang tuanya setelah dikeluarkan dari sekolah masing-masing karena ikut tawuran, beberap waktu lalu. FOTO/RUDI SETIAWAN

KARAWANG, iNewsKarawang. id-Gara-gara terlibat tawuran, enam siswi SMP di Karawang, Jawa Barat dikeluarkan dari sekolah masing-masing. Video tawuran tersebut viral di media sosial.   

Dalam video yang beredar, terlihat perkelahian berlangsung satu lawan satu hingga menyebabkan luka lebam pada para pelajar yang terlibat. Pihak sekolah dan Disdikpora menilai kejadian ini sudah melewati batas toleransi.

Enam siswi SMP yang terlibat tawuran berasal dari beberapa sekolah, yakni satu orang dari SMP Pelita Batujaya, dua orang dari SMP Satap Tirtajaya, dan tiga orang dari SMP Negeri 1 Tirtajaya.

Tepatnya peristiwa tawuran ini terjadi di area pesawahan Desa Medan Karya, Kecamatan Tirtajaya, 

Kemudian pihak sekolah bersama Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Karawang melakukan pertemuan dengan memanggil keenam siswi tersebut.

Dalam pertemuan, para pelajar diminta memberikan keterangan terkait kronologi kejadian, dengan didampingi oleh orang tua masing-masing.

Kabid Disdikpora Kabupaten Karawang, Yanto mengatakan, sanksi tegas berupa dikeluarkan dari sekolah diambil sebagai langkah pembinaan karena para pelajar tersebut dinilai telah berulang kali membuat keributan yang meresahkan pihak sekolah. 

"Sanksi ini diambil untuk memberikan efek jera sekaligus menanamkan tanggung jawab kepada pelajar," ujar Yanto.

Sebelum meninggalkan lokasi pertemuan, keenam siswi diminta saling meminta maaf dan sujud kepada orang tua mereka masing-masing. Prosesi tersebut disaksikan oleh unsur Muspika setempat, Kapolsek Batujaya, Kapolsek Tirtajaya, kepala sekolah, dan pihak Disdikpora. 

Dalam momen tersebut, suasana haru tak terhindarkan karena beberapa pelajar menangis menyesali perbuatannya.

Meski berat, para orang tua menerima keputusan ini dengan pasrah. Namun, mereka memilih tidak memberikan komentar kepada awak media dan langsung meninggalkan lokasi.

Pihak Disdikpora berharap kejadian ini menjadi pelajaran bagi pelajar lain agar menjaga sikap dan tidak melakukan tindakan yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain. 

"Kami juga akan meningkatkan sosialisasi terkait pentingnya karakter dan kedisiplinan di sekolah," tutup Yanto.

Editor : Boby

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network