KARAWANG, iNews.id - Salah satu mahasiswa program studi Ilmu Komunikasi Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) bernama Aldi akhir-akhir ini viral. Pasalnya, ia membuat penelitian dalam menyelesaikan tugas akhirnya mengambil tema pesugihan.
Penelitian Anti-mainstream Aldi atau pria yang akrab dipanggil Depenk, dilatarbelakangi oleh rasa penasaran terkait gaya komunikasi dukun pesugihan dalam menarik para pelanggannya.
"Menurut saya, komunikasi tidak hanya fokus pada multimedia, journalism, broadcast dan lain sebagainya. Saya rasa komunikasi tidak sesempit itu. Setelah saya teliti, ada dua komunikasi yaitu komunikasi spiritual dan komunikasi transendental," jelasnya, Kamis, (17/2).
Atas dasar itu, ia mengajukan judul penelitian 'Menguak Pengalaman Komunikasi Kegiatan Ritual Pesugihan di Pantai Utara Pekalongan'. Dimana, lokasi penelitiannya di Pantai Slamaran yang terletak di kawasan Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan.
"Ada tiga rumusan masalah yang saya susun. Pertama, pengalaman komunikasi orang yang dalam pesugihan. Kedua, makna dari komunikasi ritual pesugihan, dan terakhir motif komunikasi dalam ritual pesugihan," ungkapnya.
Kemudian, kata dia, penelitian terkait pesugihan tersebut telah dimulai sejak Oktober tahun 2021 lalu.
"Alhamdulillah, dosen pembimbing support atas ajuan penelitian saya. Namun, salah seorang dosen penguji kaget saat saya mengambil penelitian ini, dan mencoba meyakinkan saya kembali soal penelitian skripsi ini," imbuhnya.
Meski begitu, ia mencoba menjelaskan terhadap dosen penguji, bahwa tujuan penelitiannya untuk memperkaya referensi kajian Pustaka. Sementara, kegunaan praktisnya, memberikan edukasi kepada masyarakat terkait aktivitas pesugihan.
"Saya meyakini penelitian ini dengan menggunakan metodologi kualitatif deskriptif akan membuka pengetahuan mahasiswa ilmu komunikasi dan memberikan pemahaman yang bermanfaat bagi masyarakat," tegasnya.
Hal unik yang ditemukan selama melakukan penelitian, kata Depenk, mayoritas yang melakukan pesugihan di Pantai Slamaran adalah masyarakat yang ekonominya menengah ke atas.
"Kan saya aneh dong, akhirnya saya melakukan penelitian lebih dalam lagi," kata Aldi.
Selama melakukan penelitian ini, sumber informasi ia dapat itu dari seorang informan. Dimana, orang itu bertugas sebagai mediator untuk orang yang ingin melakukan pesugihan dengan sang Kuncen di Pantai Slamaran.
Sejak awal meneliti, ia ingin wawancara langsung dengan sang Kuncen. Namun informan menjelaskan, tidak mudah untuk menemui sang Kuncen kecuali jika niatnya untuk pesugihan.
Depenk mengaku, penelitian ini bukan hal yang mudah. Karena, ia merasa kesulitan untuk bertemu dengan kuncen. Pasalnya, kuncen hanya bisa ditemukan oleh orang-orang yang berniat untuk melakukan pesugihan.
Berdasarkan info yang didapat dirinya, kuncen ini dianggap bisa menjembatani keinginan pelaku ritual pesugihan melalui jin atau makhluk yang disebut Dewi Lanjar dan dipercayai bisa mengabulkan keinginannya dengan perjanjian tertentu.
Editor : Frizky Wibisono
Artikel Terkait