KARAWANG, iNews.id - Warga perumahan Citra Swarna Grande beramai-ramai menyampaikan tuntutan terkait fasilitas yang dijanjikan oleh pihak developer. Tuntutan tersebut diantaranya one gate system, bebas banjir, dan sarana fasos fasum seperti joging track, taman relaksasi, taman bermain, dan masjid yang belum tersedia.
Namun rencana pembangunan fasilitas tersebut, berdasarkan keterangan Manager Estate Citra Swarna Grande, Lasni, tentu akan direalisasikan sebagai master plant pembangunan di dalam satu kawasan perumahan.
"Memang set plant dalam pembangunan perumahan Citra Swarna Grande itu dalam bisnis pengembangan kedepan yang dinamakan kawasan. Nah di kawasan itu baru ada fasilitas seperti jogging track, taman rekreasi, masjid, maupun fasilitas lainnya," ungkapnya. Selasa, (25/1).
Dijelaskannya, dalam kawasan CSG itu terbagi dalam dua kategori, yakni cluster dan non cluster (subsidi), dan yang melakukan tuntutan itu bukanlah warga yang bermukim di blok komersil.
"Perumahan Citra Swarna Grande itu terdapat dua kategori. Cluster yang ada di blok B, F, K, I, dan untuk Non-Cluster atau subsidi, Block A, C, D, G, H. Jadi mereka itu yang kemarin mengajukan tuntutan adalah warga yang Non-Cluster,"ujarnya.
Mestinya, lanjut Lasni, warga non-cluster tersebut ikut diuntungkan lantaran kedepan pengembangan CSG menjadi kawasan terpadu dengan sejumlah fasilitas strategis. Maka akan mendongkrak nilai jual properti karena berada di kawasan komersil.
"Kalau IPL ada mungkin bisa kita layani keamanan seperti layaknya cluster yang lain. Jadi yang namanya subsidi itu ya seperti itu," paparnya.
Oleh karenanya ia menilai, terkait tuntutan warga tempo lalu hanya kesalahpahaman. Lasni menjanjikan dalam waktu dekat akan mengagendakan pertemuan dengan sejumlah perwakilan warga.
"Kita akan jelaskan duduk persoalan dengan baik, mana yang menurut mereka pemberi harapan palsu (PHP) dan kewajiban kita sejauh apa,"katanya.
Pihaknya juga mengaku siap menjelaskan hak dan kewajiban warga, termasuk perbedaan kriteria subsidi dan nonsubsidi.
"Intinya pada prinsipnya kita akan duduk bareng apa sih sebetulnya yang mereka inginkan. Kita juga siap menjelaskan hak dan kewajibannya seperti apa, kemudian apa perbedaan subsidi dan non subsidi itu," tandasnya.
Kemudian, disinggung soal banjir, ia menegaskan tidak pernah terjadi di wilayah Citra Swarna Grande. Mungkin kalau soal genangan itu memang terjadi di blok G dan itu juga saat intensitas hujan tinggi seperti di tahun 2020.
"Salah kalau dikatakan banjir, itu hanya genangan dan di satu blok saja. Itu juga kalau intensitas hujan tinggi. Terus soal drainase sudah kita buat sodetan agar saluran air lancar," jelas dia.
Sementara itu, Corporate Legal Citra Swarna Group, Abidin Ali, menyikapi tuntutan masyarakat yang akan melakukan gugatan. Dirinya mengaku siap jika nantinya mediasi antara developer dengan warga tidak menemukan kesepakatan.
"Ya saya sih siap jika warga akan menggugat, yang jelas menurut saya tuntutan mereka itu prematur. Bahkan warga yang menyampaikan tuntutan itu tidak terdaftar sebagai konsumen jika kita berbicara legal standing yah," pungkasnya.
Editor : Boby
Artikel Terkait