JAKARTA - iNewsKarawang.id
Kebakaran terjadi di sebuah pesta pernikahan di Irak utara, dikabarkan sedikitnya 100 orang tewas dan 150 lainnya terluka.
Dilaporkan media pemerintah, ratusan orang sedang merayakan pesta pernikahan di Al-Hamdaniya di Provinsi Nineveh di Irak utara ketika api melalap tempat tersebut pada Selasa (26/o9/2023) malam.
Namun Belum diketahui pasti apa penyebab kebakaran tersebut. Namun laporan awal menyebutkan kebakaran terjadi setelah kembang api dinyalakan.
Laporan awal di media Irak menyebutkan mereka tewas dalam kobaran api.
Sebuah foto yang diposting oleh kantor berita Irak Nina menunjukkan puluhan petugas pemadam kebakaran sedang memadamkan api. Foto dari jurnalis lokal di media sosial menunjukkan sisa-sisa aula acara yang hangus.
Panel yang mudah terbakar di dalam gedung mungkin telah membantu penyebaran api, menyebabkan sebagian langit-langit runtuh.
"Kebakaran menyebabkan runtuhnya beberapa bagian aula akibat penggunaan bahan bangunan yang sangat mudah terbakar dan murah, yang akan runtuh dalam beberapa menit ketika kebakaran terjadi," kata Direktorat pertahanan sipil Irak, yang dikutip oleh kantor berita terpisah, Nina.
Petugas pemadam kebakaran terlihat memanjat reruntuhan bangunan untuk mencari korban selamat pada Rabu (27/9/2023) dini hari, dalam video yang direkam di lokasi tersebut oleh koresponden kantor berita Reuters.
Saksi mata mengatakan ratusan orang berada di sana merayakan ketika gedung itu terbakar sekitar pukul 10:45 waktu setempat (19:45 GMT).
"Kami lihat apinya berkobar, keluar dari aula. Yang berhasil keluar dan yang tidak terjebak. Yang berhasil keluar pun terluka," terang Imad Yohana, 34 tahun, yang lolos dari kobaran api, dikutip reuters.
Menurut pernyataan resmi, ambulans dan kru medis dikirim ke lokasi tersebut oleh pihak berwenang Irak.
"Perdana Menteri (PM) Irak mengatakan kepada para pejabat untuk memobilisasi semua upaya untuk memberikan bantuan kepada mereka yang terkena dampak insiden malang itu,” kata kantornya dalam sebuah postingan di X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.
Gubernur wilayah mengatakan kepada kepada INA, korban luka telah dipindahkan ke rumah sakit di seluruh wilayah Nineveh.
Dia menyatakan bahwa jumlah kematian dan cedera belum tetap dan mungkin meningkat.
Di rumah sakit utama di Hamdaniya, sebuah kota di sebelah timur ibu kota wilayah tersebut, Mosul, puluhan orang datang untuk mendonorkan darahnya guna membantu korban luka.
Editor : Boby
Artikel Terkait