JAKARTA, iNewskarawang.id - Sekelompok mahasiswa yang terdiri dari 14 orang sedang menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) di salah satu daerah. Momen tersebut viral mengisahkan cerita sekelompok mahasiswa yang sedang KKN di desa Seko Lubuk Tigo dan Kecamatan Lirik. Diduga daerah tersebut berasal dari kepulauan Riau.
Singkat cerita, salah satu dari mahasiswa tersebut menjelaskan kronologi yang menimpa kelompok KKN mereka. Awalnya, mereka datang ke sana berjumlah 14 orang, sekelompok mahasiswa itu awalnya masih terlihat biasa-biasa saja, tanpa merasa ada hal yang aneh.
Diawali dengan melakukan senam, salah seorang dari mereka tanpa disebutkan namanya terlihat sudah mulai ada yang jatuh sakit. Meskipun demikian, kegiatan tersebut tetap berjalan sebagaimana mestinya.
“Masih semangat bgtt. Tapi di sini awal mula satu teman kami gak ikut karena sakit,” ucap salah satu mahasiswa, dikutip dalam Twitter @kegoblogan.unfaedah, Sabtu (26/8/2023).
Tidak berlangsung lama, teman mereka yang sakit tersebut pun sudah menunjukkan keadaan membaik sehingga kegiatan dilanjutkan dengan rapat acara satu Muharram. Berkunjung ke sebuah Sekolah Dasar (SD) untuk melakukan Program Kerja (Proker), sekelompok KKN tersebut nampak berkunjung ke pondok pesantren juga lalu mengadakan lomba satu Muharram. Namun, setelah kegiatan tersebut lagi-lagi mereka harus kekurangan anggota untuk menjadi petugas upacara, lantaran salah satu anggota dari mereka kembali jatuh sakit.
“Akhirnya kami harus terbiasa proker tanpa teman kami terlebih dahulu, dengan harapan ia bisa sembuh dan kembali beraktivitas,” kata salah satu mahasiswa.
Seiring berjalannya waktu, teman mereka yang sakit terlihat sudah membaik, dan mengatakan ingin sekali mengajar anak SD di daerah tersebut, meskipun tanpa disarai bahwa dirinya mengajar yaitu untuk pertama dan terakhirnya.
Teman-temannya pun menyetujui permintaannya, dengan saling berjalan bersama. Sekelompok mahasiswa tersebut terlihat sangat senang dan sehat kembali. Hal itu pun dirayakan dengan melaksanakan bakar-bakar sekaligus makan bersama di suatu posko tempat mereka KKN, hingga akhirnya kondisi semakin memburuk saat proker acara 17 Agustus hanya bisa dilaksanakan oleh 4 orang saja (laki-laki).
“Kondisi teman kami memburuk dan akhirnya cowo yang bisa ikut proker acara 17-an cuma ber-4. Dan teman kami KKN nya dianggap selesai. Karena harus mendapatkan pengobatan dan perawatan yg intensif,” tutur salah satu mahasiswa.
Tepat pada tanggal 20 Agustus malam harinya, mereka semua harus mendapat kabar menyedihkan serta menggores hati, bahwa teman mereka harus meninggal dunia. Perasaan sedih, dan tangis seketika pecah begitu saja, ketika mereka mengetahui salah satu anggota dari mereka mendahuluinya ketika diperjalanan pulang.
Kini, Asnawi, nama mahasiswa yang meninggal itu, dapat beristirahat dengan tenang, tanpa harus merasakan rasa sakit yang sebelumnya selalu ia rasakan ketika menjalani KKN.
Editor : Frizky Wibisono
Artikel Terkait