JAKARTA, iNewsKarawang.id - Zina merupakan salah satu dosa yang sangat tidak disukai oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala karena dapat membahayakan kehidupan orang lain baik di dunia maupun di akhirat. Terlebih lagi, jika seseorang terus menerus melakukan perbuatan zina tanpa bertaubat, akan semakin berisiko bagi dirinya sendiri. Selain itu, terdapat jenis zina yang lebih berat dan harus dijauhi oleh seluruh umat manusia.
Dikutip dari "Buku Fiqih Cinta" karya Abdul Aziz Ahmad disebutkan, berkata Abu Nu’aim Fadhl bin Dukain: "Bercerita kepada kami Abd As-Salam bin Syaddad dari Ghazwan bin Jarir dari ayahnya, bahwa mereka sedang dialog dengan Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu anhu mengenai perbuatan tidak senonoh."
Ia berkata kepada mereka, "Tahukah kalian, zina jenis apa yang paling berat?" Mereka menjawab, "Hai Amirul Mukminin, semuanya berat dosanya."
Ia berkata, "Aku akan memberi tahu kalian mengenai zina yang paling berat di sisi Allah Subhanahu wa Ta'ala, yaitu seorang pria yang berzina dengan istri seorang pria Muslim. Hingga ia juga menjadi seorang pezina."
"Artinya, ia telah merusak rumah tangga pria itu dengan istrinya. Di hari kiamat nanti ada orang-orang yang dikirim kepada mereka bau busuk yang sangat menyengat. Hingga mengganggu setiap orang yang baik maupun yang durjana."
"Bau itu datang dari segenap penjuru, hingga seluruh makhluk harus menahan napas mereka. Kemudian ada seruan yang memanggil mereka dan berkata, "Apa kalian tahu, bau apa yang mengganggu kalian ini?" Mereka menjawab, "Demi Allah, kami tidak tahu yang kami tahu bau yang luar biasa ini menyengat kami dari segala penjuru."
Lalu suara itu berkata, "Ketahuilah, itu adalah bau kemaluan (vagina) para wanita pezina yang bertemu Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan dosa zina mereka. Mereka belum bertobat dari perbuatan itu (hingga wafat)."
"Kemudian bau itu dihilangkan dari mereka. Namun belum disebutkan ketika itu, surga atau nerakanya." (Diriwayatkan oleh Khara’ithi)
Di dalam kitab Sahih Bukhari dan Muslim, dari hadits Abu Wa'il dari Abdullah bin Mas'ud Radhiyallahu anhu, ia berkata:
Aku bertanya, "Wahai Rasulullah, dosa apa yang paling berat di sisi Allah Subhanahu wa Ta'ala?" Beliau menjawab, "Kamu menjadikan tandingan bagi Allah Subhanahu wa Ta'ala. Padahal Dia (Allah) yang menciptakanmu."
Aku bertanya lagi, "Kemudian apa lagi?" Beliau menjawab, "Membunuh anakmu karena takut ia makan bersamamu."
Aku bertanya lagi, "Kemudian apa lagi?" Beliau menjawab, "Berzina dengan istri tetanggamu."
Lalu Allah Subhanahu wa Ta'ala menurunkan ayat Alquran Al Karim untuk membenarkan ucapan Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam:
"Dan orang-orang yang tidak menyembah Tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina. Barang siapa yang melakukan yang demikian itu, niscaya Dia mendapat (pembalasan) dosa-(nya)." (QS Al Furqan: 68)
Selanjutnya, berkata Qutaibah bin Said, bercerita kepada kami Lahi’ah dari ibn An’am dari seorang pria dari Abdullah bin Amr Radhiyallahu anhu, ia berkata:
Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam bersabda, "Pria yang berzina dengan istri tetangganya, Allah Subhanahu wa Ta'ala tidak akan melihatnya di hari kiamat, dan tidak akan membersihkannya dari dosa."
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
"Masuklah ke dalam neraka bersama para penghuninya yang lain." (Diriwayatkan oleh Khara’ithi, hadits lemah (dha'if))
Dikisahkan oleh Sufyan bin Uyainah dari Jami’ bin Syaddad, dari Abu Wa’il dari Abdullah, ia berkata: "Jika timbangan dicurangi, maka hujan akan ditahan. Jika zina muncul (terang-terangan) akan tersebar wabah penyakit. Jika banyak dusta, akan banyak bencana pembunuhan."
Sementara Wakil Ketua Majelis Dakwah dan Pendidikan Islam (Madani) Ustadz Ainul Yaqin mengatakan Allah Subhanahu wa Ta'ala sudah memperingatkan dengan keras agar tidak mendekati atau sekadar mencoba-coba zina.
"Apalagi nekat melakukan zina. Sebab, zina identik dengan kerusakan yang terang-benderang," katanya saat dihubungi Okezone beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut dia menerangkan, pertama, zina berpotensi mencabut keimanan seseorang di dalam hatinya. Sedangkan keimanan merupakan hal paling berharga dan penting dalam hidup manusia, khususnya umat Islam.
Sebagaimana Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam:
"Jika seorang laki-laki berzina maka iman yang ada pada dirinya keluar darinya seperti bayangan, jika dia berhenti maka iman kembali kepadanya." (HR Abu Dawud nomor 4692)
Kedua, Allah Subhanahu wa Ta'ala tidak akan berbicara dengan penzina dan tidak melihatnya pada hari kiamat serta tidak akan menyucikannya, juga baginya siksa yang pedih. (HR Muslim)
Ketiga, para penzina adalah kelompok orang yang merugi. Rugi di dunia dan akhirat, azab Allah Subhanahu wa Ta'ala menanti. Allah Ta'ala berfirman:
"Dan orang-orang yang tidak menyembah ialah yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya), kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina. Barang siapa yang melakukan demikian itu niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa (nya), (yakni) akan dilipatgandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu dalam keadaan terhina." (QS Al Furqan: 68–69)
Wallahu a'lam bisshawab.
Editor : Boby
Artikel Terkait