6. Dermatitis Seborrhea (Ketombe)
Dermatitis seboroik di kulit kepala disebut ketombe, dan ketika muncul di kulit kepala bayi, itu disebut cradle cap. Juga disebut eksim kulit kepala, kondisi ini biasanya melibatkan bercak kulit yang berkerak dan bersisik di kulit kepala dan umumnya terjadi pada orang dengan kulit tebal dan berminyak.
Tapi dermatitis seboroik juga bisa menyerang wajah, dada, dan area lain yang banyak kelenjar minyaknya. Seborrhea membuat kulit terlihat bersisik dan berminyak, dan merupakan sepupu dari psoriasis. Ini adalah respons alergi terhadap jamur yang hidup di kulit.
Beberapa perubahan gaya hidup sederhana dapat mengobati kondisi tersebut, seperti mencuci kulit kepala dengan sampo ketombe yang mengandung selenium, asam salisilat, zinc pyrithione, atau tar batubara. Atau, untuk masalah jangka panjang, dokter Anda mungkin akan meresepkan sampo antijamur.
7. Pitiriasis Rosea
Tanda pertama pityriasis rosea adalah tambalan bulat atau oval besar yang disebut tambalan herald, diikuti oleh munculnya beberapa tambalan oval atau benjolan di punggung, dada, dan perut. Penyebab kondisi kulit ini tidak jelas, tetapi mungkin karena virus atau bakteri.
Perawatan termasuk krim anti-gatal, antihistamin, salep triamcinolone, dan fototerapi UVB, menurut American Academy of Dermatology Association (AAD). Untuk sebagian besar, ruam menghilang dalam waktu delapan minggu, meskipun kadang-kadang bisa bertahan selama lima bulan atau lebih.
8. Keratosis aktinik
Keratosis aktinik adalah jenis perubahan kulit prakanker yang terkait dengan paparan sinar matahari. Lesi keratosis aktinik berbentuk datar, bersisik, dan terkadang kasar dan muncul di tempat yang sering terkena sinar matahari, seperti wajah dan bibir.
Orang berkulit terang berusia 50 tahun atau lebih dan mereka yang menghabiskan banyak waktu di luar ruangan tanpa melindungi kulit lebih rentan terkena keratosis aktinik. Menurut Mayo Clinic, perawatan yang paling umum termasuk membekukan lesi (krioterapi) atau mengoleskan produk resep topikal.
9. Jock itch
Jock itch berada dalam keluarga yang sama dengan kurap yang dikenal sebagai tinea, menurut Johns Hopkins Medicine. Ini muncul sebagai kulit merah dan bersisik yang umumnya muncul di area tubuh yang lembab, seperti selangkangan, paha bagian dalam, dan bokong.
Ini biasanya lebih sering terjadi pada orang dewasa daripada anak-anak, yang terjadi ketika ada kelembapan di lipatan kulit yang hangat, misalnya, antara paha bagian dalam dan skrotum. Jika tidak diobati, mungkin perlu berminggu-minggu atau berbulan-bulan untuk hilang.
Pengobatan yang bisa dilakukan adalah dengan membeli krim antijamur yang dijual bebas, seperti Lotrimin Ultra Extra Strength Jock Itch Treatment Cream, untuk mengobati gatal di selangkangan. Juga, pastikan mengganti pakaian dalam setiap hari dan mencoba memakai celana boxer daripada celana dalam.
10. Tinea Versikolor (Panu)
Orang dengan kulit berminyak, seperti remaja atau mereka yang tinggal di daerah tropis, sedikit lebih rentan terhadap panu. Gejala tinea versikolor muncul sebagai bercak tersebar dari kulit yang berubah warna (baik merah muda, cokelat, coklat, atau putih) di punggung, leher, dada, bahu, ketiak, dan lengan atas.
Mereka dengan sistem kekebalan yang terganggu atau orang yang menggunakan kortikosteroid, telah menjalani transplantasi organ, atau diabetes lebih rentan untuk mengembangkan kondisi tersebut. Perawatan termasuk obat antijamur topikal.
11. Pitiriasis Rubra Pilaris (PRP)
Pityriasis rubra pilaris adalah sekelompok kondisi kulit yang mengakibatkan bercak merah bersisik pada kulit di mana-mana di tubuh atau di area tertentu, paling sering siku, lutut, pergelangan kaki, tangan, dan kaki. Penyebabnya tidak diketahui, meskipun tampaknya terkait dengan komponen genetik tertentu dan faktor lingkungan.
Ini menjengkelkan, dan bisa menjadi kronis dan sulit diobati. Kebanyakan orang akan membutuhkan retinoid oral seperti Accutane (isotretinoin) atau Soriatane (acitretin) atau obat-obatan seperti metotreksat jika pengobatan retinoid tidak berhasil.
12. Selulitis
Sementara selulitis dimulai sebagai infeksi superfisial pada kulit, itu bisa menjadi masalah serius jika bakteri memasuki aliran darah. Selulitis dapat muncul di mana saja di tubuh dan dapat dikaitkan dengan penyakit kaki atlet.
Untuk kasus ringan, pengobatan melibatkan antibiotik oral, sementara kasus yang lebih serius mungkin memerlukan pengobatan antibiotik intravena (IV) di rumah sakit, menurut Mayo Clinic. Meningkatkan area yang terinfeksi juga dapat mempercepat pemulihan.
Nah itulah ulasan mengenai jenis penyakit kulit.
Artikel ini telah tayang di Okezone dengan judul 12 Jenis Penyakit Kulit yang Paling Sering Menyerang Tubuh
Editor : Boby
Artikel Terkait