"Adapun sholat-sholat yang dilakukan di siang hari, seperti sholat dhuha, sholat rawatib, sholat dhuhur, sholat ashar, disunahkan dilakukan dengan sirr (lirih)." (Fatawa Ibnu Baz, 11/207).
Sementara sholat dhuha sama sebagaimana tata cara sholat lainnya. Dikerjakan dengan dua rakaat, dan ada salam setiap dua rakaat.
Berdasarkan hadis dari Abdullah bin Umar radhiallahu’anhuma, Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
صلاةُ اللَّيلِ والنَّهارِ مَثنَى مَثنَى
"Sholat (sunah) di malam dan siang hari, dua rakaat-dua rakaat." (HR Abu Dawud nomor 1295, An-Nasa'i 1665, dishahihkan oleh Syekh Al Albani dalam Shahih Abi Dawud).
Syekh Abdul Aziz bin Baz menjelaskan:
ويقرأ فيها ما تيسر سوراً أو آيات ليس فيها شيء مخصوص، يقرأ فيها ما تيسر من الآيات أو من السور. وأقلها ركعتان تسليمة واحدة، وإن صلى أربع أو ست أو ثمانأو أكثر يسلم من كل ثنتين فكله حسن
"Dalam sholat dhuha (setelah Al Fatihah, pen) silakan membaca surat atau ayat-ayat apa saja yang dimampui, tidak ada surat atau ayat khusus yang diutamakan. Silakan membaca ayat atau surat apa saja. Jumlah rakaatnya minimal dua rakaat dengan satu salam. Jika ingin sholat empat rakaat atau enam atau delapan rakaat, atau bahkan lebih, dengan salam di setiap dua rakaat, maka ini semua baik." (Sumber: https://binbaz.org.sa/fatwas/10014)
Allahu a'lam bisshawab.
Artikel ini telah diterbitkan di Okezone dengan judul " Bolehkah Mengerjakan Sholat Dhuha secara Berjamaah? "
Editor : Frizky Wibisono
Artikel Terkait