Dan ia juga menjelaskan, yang menjadi sasaran deteksi dini HIV, diantaranya mulai dari ibu hamil, penderita TB, penderita infeksi penyakit seksual, WPS (Wanita Pekerja Seksual), LSL(Lelaki sama Lelaki) hingga transgender.
"Itu semua harus kita lakukan pemeriksaan, mulai di Puskesmas hingga rumah sakit. Jika terdeteksi, kita akan langsung tangani dengan memberikan obat ARV, konseling, penyuluhan dan memastikan semua mau diobati terus dan jangan sampai ada yang lost follow up," katanya.
Kemudian, ia juga mengatakan bahwa selain tes HIV yang dilakukan sebelum melakukan pernikahan, dengan arahan dari pusat ke depannya akan dilakukan tes HIV untuk pelajar dan mahasiswa, guna screening penderita HIV di Karawang.
"Untuk sampai saat ini, tes HIV baru menjadi persyaratan yang ingin menikah saja. Mungkin ke depannya, jika pusat mengarahkan untuk melakukan tes HIV untuk syarat pendidikan, kita akan lakukan," ucapnya.
Ia juga mengimbau kepada masyarakat yang memiliki beberapa gejala dugaan HIV, jangan ragu dan segera melakukan tes HIV di Puskesmas dan rumah sakit terdekat agar dapat secepatnya diberi penanganan.
"Ya, kita bicara bukan soal satu atau dua nyawa, ini untuk kita semua dan generasi penerus bangsa yang sehat juga. Jadi, jangan takut untuk melakukan tes HIV agar anak-anak kita atau saudara kita yang tidak mengetahui apapun tiba-tiba tertular," pungkasnya.
Editor : Faizol Yuhri
Artikel Terkait