KARAWANG, iNewsKarawang.id - Menanggapi tren penularan HIV di Kabupaten Karawang yang setiap tahunnya terus meningkat, Dinas Kesehatan Karawang melalui Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) mengaku telah melakukan beberapa upaya, mulai dari peningkatan penanganan HIV di rumah sakit dan Puskesmas hingga penjaringan kepada pelajar dan mahasiswa.
"Untuk di Kabupaten Karawang, 50 Puskesmas sudah bisa melakukan deteksi dini dan 7 Puskesmas sudah bisa melakukan penanganan. Dan untuk di rumah sakit, dari 25 rumah sakit itu 10 sudah bisa melakukan deteksi dini, kemudian 2 rumah sakit sudah bisa melakukan pengobatan," ungkap Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) pada Dinkes Karawang, Yayuk Sri Rahayu saat ditemui di acara Sosialisasi Gesia di Hotel Resinda, Selasa (27/9/2022).
Selain itu, ia juga mengatakan, untuk penemuan suspek dilakukan oleh semua Puskesmas dan 10 rumah sakit yang ada di Kabupaten Karawang.
"Ke depannya, kita akan melakukan perluasan, semua rumah sakit harus bisa melakukan deteksi dini, dari 10 menjadi 25 rumah sakit. Termasuk Puskesmas, tahun ini sebanyak 11 Puskesmas akan dikembangkan menjadi Puskesmas PDP (Perawatan Dukungan Pasien) HIV. Dan bulan depan kita akan mulai pelatihan," ujarnya.
Dan ia juga menjelaskan, yang menjadi sasaran deteksi dini HIV, diantaranya mulai dari ibu hamil, penderita TB, penderita infeksi penyakit seksual, WPS (Wanita Pekerja Seksual), LSL(Lelaki sama Lelaki) hingga transgender.
"Itu semua harus kita lakukan pemeriksaan, mulai di Puskesmas hingga rumah sakit. Jika terdeteksi, kita akan langsung tangani dengan memberikan obat ARV, konseling, penyuluhan dan memastikan semua mau diobati terus dan jangan sampai ada yang lost follow up," katanya.
Kemudian, ia juga mengatakan bahwa selain tes HIV yang dilakukan sebelum melakukan pernikahan, dengan arahan dari pusat ke depannya akan dilakukan tes HIV untuk pelajar dan mahasiswa, guna screening penderita HIV di Karawang.
"Untuk sampai saat ini, tes HIV baru menjadi persyaratan yang ingin menikah saja. Mungkin ke depannya, jika pusat mengarahkan untuk melakukan tes HIV untuk syarat pendidikan, kita akan lakukan," ucapnya.
Ia juga mengimbau kepada masyarakat yang memiliki beberapa gejala dugaan HIV, jangan ragu dan segera melakukan tes HIV di Puskesmas dan rumah sakit terdekat agar dapat secepatnya diberi penanganan.
"Ya, kita bicara bukan soal satu atau dua nyawa, ini untuk kita semua dan generasi penerus bangsa yang sehat juga. Jadi, jangan takut untuk melakukan tes HIV agar anak-anak kita atau saudara kita yang tidak mengetahui apapun tiba-tiba tertular," pungkasnya.
Editor : Faizol Yuhri
Artikel Terkait