JAKARTA, iNewsKarawang.id - Doa meluluhkan hati seseorang patut dibaca ketika menghadapi orang dengan watak keras. Dengan membaca doa tersebut diharapkan akan dilembutkan hatinya oleh Allah SWT.
Berikut doa meluluhkan hati seseorang
اللَّهُمَّ إِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيْزُ الْكَبِيْرُ وَأَنَا عَبْدُكَ الضَّعِيْفُ الذَّلِيْلُ الَّذِيْ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِكَ،
اللَّهُمَّ سَخِّرْ لِيْ فُلَاناً كَمَا سَخَّرْتَ فِرْعَوْنَ لِمُوْسَى وَلَيِّنْ لِيْ قَلْبَهُ كَمَا لَيَّنْتَ الْحَدِيْدَ لِدَاوُدَ
وَجْهِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
Allahumma Antal 'Aziizul kabiir, wa ana 'abdukadh dho'iifudz dzaliil Alladzii laa haula walaa quwwata illa bika. Allahuma sakhkhir lii fulaan (sebut nama orang yg di maksud) kama sakhkhorta Fir'aun li Musa, wa layyin lii qolbahu kamaa layyantal hadiid li Dawud. Fainnahu laa yantiqu illa bi idznika, naa shiyatuhu fii qobdlotika, wa qolbuhuu fii yadika, Jalla tsanaa u wajhika yaa arhamar roohimiin .
Artinya: Ya Allah bahwasanya Engkaulah yang Maha Perkasa lagi Maha Besar. Dan sesungguhnya aku ini adalah hamba-Mu yang hina lagi lemah. Ya Allah mudahkanlah bagiku urusanku, sebagaimana Engkau mudahkan bagi urusan Fir'aun kepada Musa dan lunak hati manusia bagiku sebagaimana Engkau lunakkan besi bagi Nabi Daud. Engkaulah adalah sebaik-baik pemimpin dan sebaik-baik penolong, wahai Tuhan Yang Maha Hidup, Wahai Tuhan Yang Maha Penguasa, Wahai Tuhan Yang Punya Keagungan dan Kemuliaan, perkenanlah ya Allah.
Dikutip dari Pustaka Ilmu Sunni Salafiyah (PISS-KTB), doa tersebut diajarkan Nabi Muhammad SAW kepada sahabat Umar bin Khattab ketika menghadapi orang yang kikir atau raja yang kejam.
Diriwayatkan Syifa' ibnu Sab'in dari sahabat Anas bin Malik -rodliyallohu anhu- ia berkata :Aku mendengar Rasululloh shollallohu alaihi wasallam berkata kepada Umar bin Khottob -rodliyallohu anhu- :
"Wahai Umar, apabila engkau memiliki kepentingan terhadap seseorang yg sangat kikir dan bakhil, atau kepada seorang raja yg kejam, atau untuk menagih hutang, maka bacalah doa berikut ini :
اللَّهُمَّ إِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيْزُ الْكَبِيْرُ وَأَنَا عَبْدُكَ الضَّعِيْفُ الذَّلِيْلُ الَّذِيْ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِكَ،
اللَّهُمَّ سَخِّرْ لِيْ فُلَاناً كَمَا سَخَّرْتَ فِرْعَوْنَ لِمُوْسَى وَلَيِّنْ لِيْ قَلْبَهُ كَمَا لَيَّنْتَ الْحَدِيْدَ لِدَاوُدَ
فَإِنَّهُ لَا يَنْطِقُ إِلَّا بِإِذْنِكَ نَاصِيَتُهُ فِيْ قَبْضَتِكَ وَقَلْبُهُ فِيْ يَدِكَ جَلَّ ثَناَءُ وَجْهِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
Kemudian Rasulullah SAW melanjutkan : " Wahai Umar, aku yg menjadi jaminanya bahwa orang yg membacanya dengan hati yang penuh keyakinan, maka insya Allah semua hajatnya akan terpenuhi."
Doa meluluhkan hati seseorang lainnya yang bisa diamalkan yakni permohonan Nabi Musa as kepada Allah SWT dalam menghadapi Raja Fi'aun yang keras hati. Berikut doanya:
قَالَ رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي (25) وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي (26) وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي (27) يَفْقَهُوا قَوْلِي (28)
Berkata Musa, "Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku". (Surat At Thaha: 25).
Ibnu Katsir menerangkan ayat tersebut merupakan permohonan Nabi Musa as kepada Allah SWT. Dia (Nabi Musa) memohon agar dadanya dilapangkan dalam menunaikan tugas risalah yang dibebankan kepadanya. Karena sesungguhnya ia telah diperintahkan untuk menyampaikan suatu perkara yang besar dan akan menghadapi tantangan yang berat.
Dia diutus untuk menyampaikan risalah Allah kepada seorang raja yang paling besar di muka bumi di masa itu. Sedangkan raja tersebut adalah orang yang paling sewenang-wenang, paling keras kekafirannya, paling banyak bala tentaranya, paling makmur kerajaannya, paling diktator, dan paling ingkar.
Keangkaramurkaannya sampai kepada batas dia mengakui bahwa dia tidak mengenal Allah, dan mengajarkan kepada rakyatnya bahwa tidak ada tuhan selain dirinya sendiri.
Wallahu A'lam
Editor : Boby
Artikel Terkait