KARAWANG, iNEWSKarawang.id – Puskesmas Karawang menggelar skrining balita berisiko stunting sebagai rangkaian peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) 2025. Kegiatan ini dilakukan untuk memperkuat deteksi dini stunting di wilayah kerja puskesmas.
Skrining digelar bekerja sama dengan Rumah Sakit Djoko Pramono dan menyasar balita yang terpantau melalui penimbangan rutin posyandu. Berdasarkan hasil penimbangan Oktober 2025, tercatat 68 balita masuk kategori berisiko stunting.
Setelah verifikasi ulang oleh tenaga kesehatan, dengan mempertimbangkan waktu pelayanan dan kondisi penyerta, sebanyak 25 balita dipilih untuk mengikuti pemeriksaan lanjutan.
Beberapa balita peserta skrining diketahui memiliki penyakit penyerta seperti thalassemia dan hernia, yang sebelumnya telah mendapatkan penanganan melalui rujukan ke RSUD Karawang.
Tenaga Administrasi Puskesmas Karawang, Gita Puspita, menyampaikan bahwa proses verifikasi dilakukan untuk memastikan pemeriksaan diberikan kepada balita yang membutuhkan evaluasi lebih mendalam.
“Dari 68 balita yang berisiko, setelah kami verifikasi lagi termasuk penyakit penyertanya, yang bisa diperiksa hari ini adalah 25 balita,” ujarnya.
Kegiatan dimulai sejak pagi dengan pengukuran tinggi dan berat badan balita, dilanjutkan edukasi kesehatan oleh dokter spesialis anak. PT Yakult Karawang turut mendukung dengan memberikan film edukasi dan materi kesehatan kepada para orang tua.
Selain pemeriksaan lanjutan untuk balita, layanan konsultasi dokter gigi serta rujukan medis juga disiapkan bagi peserta yang membutuhkan intervensi tambahan. Kehadiran dokter spesialis anak dimanfaatkan untuk melakukan pengecekan kesehatan yang lebih detail.
“Hari ini dokter spesialis datang langsung ke puskesmas, jadi kami manfaatkan untuk melihat kondisi balita lebih jauh,” jelas Gita.
Seluruh balita yang mengikuti skrining berasal dari wilayah kerja Puskesmas Karawang, terutama Kelurahan Karangpawitan. Data sasaran diperoleh dari penimbangan bulanan posyandu dan diverifikasi ulang untuk memastikan ketepatan status gizi.
Di akhir kegiatan, Gita mengimbau para ibu untuk memperhatikan kesehatan sejak sebelum kehamilan.
“Pencegahan stunting itu harus dari awal, dari ibunya. Jaga kesehatan, lingkungan, dan lakukan pemeriksaan lengkap agar bayi lahir sehat,” pesannya.
Melalui skrining ini, Puskesmas Karawang berharap deteksi dini risiko stunting semakin optimal dan balita mendapatkan penanganan yang tepat dan terintegrasi.
Editor : Frizky Wibisono
Artikel Terkait
