60 negara yang diprediksi akan ambruk ekonominya, dan 345 juta orang di 82 negara akan mengalami kelaparan karena kekurangan pangan.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan hal itu dalam Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi 2022 di Jakarta, Kamis (18/8/2022).
Menurut Jokowi, 60 negara diprediksi rentan ambruk ekonominya. Hal ini berdasarkan informasi dari berbagai lembaga internasional.
Ia berpesan kepada para menteri, pemimpin daerah, dan juga Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Pengendali Inflasi Pusat (TPIP) supaya tidak bekerja standar atau sekadar rutinitas. Belanja APBD di daerah sampai saat ini baru menyentuh 39,3%.
"Hati-hati ini, baru Rp472 triliun. Padahal ini penting sekali, namanya perputaran uang di daerah, pertumbuhan ekonomi di daerah ini APBN ini segera keluar agar beredar di masyarakat ini penting sekali. Saya cek APBD di bank, hal-hal bahkan sekecil ini saya harus cek angkanya berapa, uang APBD di bank, masih Rp193,4 triliun, sangat besar sekali," kata Jokowi.
Menurut Jokowi, uang yang ada di bank harus didorong agar ikut memacu pertumbuhan ekonomi di daerah. Sementara itu, soal inflasi yang masih beada di angka 4,94% karena masih didukung dengan tidak naiknya harga BBM.
"Pertalite, Pertamax, Solar, LPG, listrik itu bukan harga yang sebenarnya, bukan harga keekonomian. Itu harga yang disubsidi pemerintah yang besarnya Rp502 triliun, angkanya gede sekali, ini yang harus kita tahu," tegas Jokowi,
Dia mengatakan, ini agar inflasi tidak tinggi. Tapi, mengenai kuat atau tidaknya APBN menahannya nanti, akan dihitung kembali.
Editor : Boby
Artikel Terkait