PT Nestlé Indonesia Dukung Pemerintah Kurangi Dampak Sampah Lingkungan

Muhtar Galuh Ardian
PT Nestlé Indonesia. (Foto: iNews Karawang/Muhtar Galuh Ardian)

KARAWANG, iNews.id - PT Nestlé Indonesia sebagai perusahaan makanan dan minuman berkomitmen mendukung upaya pemerintah mengurangi dampak sampah pada lingkungan. Salah satunya dengan upaya mengurangi sampah kemasan.

Hal itu sejalan dengan Peraturan Menteri LHK Nomor 75 Tahun 2019 tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh Produsen.

Sebagai langkah nyata, Head of Sustainability Nestle Indonesia, Prawitya Soemadijo mengatakan, PT Nestle Indonesia mulai menjajaki produk isi ulang, yang saat ini masih dalam tahap uji coba.

"Upaya dalam kemasan berkelanjutan (sustainable packaging) ini untuk memastikan 100% kemasan yang digunakan dapat didaur ulang atau digunakan kembali, dan mengurangi 1/3 resin plastik baru pada 2025 sebagai upaya untuk melindungi, memperbarui, dan memulihkan lingkungan," katanya dalam diskusi pengelolaan sampah plastik bersama Kementerian Lingkungan Hidup (KLHK), Sustainable Waste Indonesia (SWI) dan KSM Sahabat Lingkungan di Pabrik Nestlé Karawang pada Selasa, (02/08).

Uji coba penjualan produk isi ulang salah satunya dilakukan di wilayah Tebet, Jakarta Selatan. Dengan berkeliling membawa produk isi ulang menggunakan sepeda motor yang dilengkapi perangkat suara layaknya penjual es krim keliling.

Disisi lain, Presiden Direktur PT Nestlé Indonesia Ganesan Ampalavanar juga menerangkan, ada tiga strategi utama untuk mendukung pemerintah dalam Peta Jalan Pengurangan Sampah, yaitu dengan mengurangi kemasan (less packaging), membuat kemasan yang lebih baik (better packaging).

"Kami mengembangkan kemasan inovatif yang bisa didaur ulang dengan mengurangi material plastik untuk produk makanan dan minumannya, seperti DANCOW, MILO, NESCAFÉ, dan KOKO KRUNCH. Kami juga memastikan penggunaan sedotan kertas pada semua kemasan minuman siap konsumsi kami, mengubah kemasan multilayer menjadi mono-material, dan juga menggunakan bahan daur ulang pada secondary packaging," terangnya

Kemudian, meningkatkan sistem yang ada (better system) seperti melalui lima pilar untuk mengurangi (reduce), mendesain ulang (redesign), mengisi ulang dan menggunakan kembali (refill and reuse), mendaur ulang (recycle), serta mengubah perilaku (rethink behavior).

"Kami juga mengupayakan pengumpulan sampah kemasan setelah dikonsumsi oleh pengguna, baik melalui pengumpulan sampah langsung maupun melalui fasilitas Tempat Pengolahan Sampah - Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) seperti TPS3R Baraya Runtah di Karawang," timpalnya.

Hal itupun kemudian disambut baik oleh Direktur Pengurangan Sampah, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Sinta Saptarini Sumiarmo.

"Kami menyambut baik inisiatif Nestlé Indonesia yang sejalan dengan target pemerintah untuk mengurangi sampah sebesar 30 persen pada 2030. Kami juga menghargai upaya Nestlé dalam mendesain ulang kemasannya dengan menggunakan 100% sedotan kertas, juga mengumpulkan dan mengelola kembali sampah kemasan pasca konsumsi dari konsumen. Upaya Nestlé ini merupakan bukti konkret komitmen dan tanggung jawab dalam melaksanakan peta jalan pengurangan sampah oleh produsen. Kami berharap upaya ini bisa terus dilakukan bersama dengan pemangku kepentingan lain," tutupnya.

Editor : Faizol Yuhri

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network