BI Bakal Perluas Penggunaan QRIS di Pesantren

Kurniasih Miftakhul Jannah/NET
Asiten Gubernur Bank Indonesia (Foto: Okezone)

JAKARTA, iNews.id - Penggunaan Quick Response Indonesia Standard (QRIS) di pesantren bakal diperluas oleh Bank Indonesia (BI). Nantinya, santri dan santriwati bisa menggunakan teknologi Face Recognition pengenalan wajah saat melakukan transaksi.

"Perluasan tersebut bahkan menyasar pesantren yang per April 2022 jumlahnya ada 26.975 di seluruh Indonesia,"ungkap

Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Filianingsih Hendarta di Nusa Dua, Sabtu (16/7/2022).

Dijelaskannya, penggunaan teknologi face recognition pada QRIS akan mempermudah proses transaksi pembayaran di Pesantren karena selama ini santri dan santriwati tidak diperbolehkan untuk menggunakan handphone.

"Kita tahu di pesantren tidak memperbolehkan ustaz, santri membawa handphone. Jadi, kami memiliki sand box bersama dengan beberapa provider bank dan non bank. Kami akan menggunakan (teknologi) face recognition untuk mereka," ujarnya.

Melalui teknologi ini, para santri dan santriwati ini hanya perlu memindai wajahnya lalu sistem akan langsung menghubungkan dengan data rekening yang dimiliki santri dan memotong uang yang dimiliki santri di rekening sesuai dengan jumlah yang akan dibayarkan.

Perluasan QRIS hingga pesantren diyakini bisa mencapai tujuan tersebut mengingat besarnya pangsa pasar di sana. Data Kementerian Agama (Kemenag) per April 2022 menunjukkan ada 2,65 juta santri di seluruh pesantren di Indonesia.

"Jadi itu yang kami sebut sebagai inovasi. Jika Anda tidak bisa membawa gawai maka kami hadirkan face recognition dengan QRIS dan instrumen lain untuk bertransaksi," kata Fili.

Rencana penggunaan fitur pembayaran ini sudah masuk dalam tahap uji coba dan BI juga sudah bekerja sama dengan lembaga bank dan nonbank. Meski demikian belum dapat dipastikan kapan penerapannya mulai dilaksanakan.

Sementara itu, Kepala Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah BI, Arief Hartawan menjelaskan, teknologi ini tengah dikembangkan oleh salah satu perusahaan besar.

"Jadi bayangan saya ini yang jualan pengelola toko bisa motret pembeli. Jadi kalau satrinya belanja karena dia tidak bawa HP tidak bisa scan, jadi dipotret dia. Di foto sudah ada database pesantren ini, nanti dia bisa ngenalin oh ini si a si b masih punya saldo tidak di sini kalau masih ada saldo bisa nanti tekno masih dirumuskan seperti apa," ucapnya.

Editor : Boby

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network