2. Kejutan Rachmat Irianto
Rachmat Irianto disulap Shin Tae-yong untuk beroperasi sebagai fullback kanan. Ia dimainkan sebagai starter di dua laga awal karena Asnawi Mangkualam tak dalam kondisi bugar.
Luar biasanya Rachmat Irianto tampil garang, khususnya di laga kontra Kuwait. Tak hanya kukuh dalam mengawal pertahanan, Rachmat Irianto juga berkontribusi atas dua gol yang dibuat Timnas Indonesia ke gawang Kuwait.
3. Ricky Kambuaya dan Marc Klok
Duo gelandang Persib Bandung, Ricky Kambuaya dan Marc Klok, menjadi pilihan utama Shin Tae-yong untuk mengawal lini tengah Timnas Indonesia. Ricky Kambuaya fokus bermain ke depan untuk melayani trio lini depan Garuda yang biasa ditempati Saddil Ramdani, Witan Sulaeman dan Dimas Drajad.
Berkali-kali, umpan terobosan dan kreativitas Ricky Kambuaya mengancam gawang lawan . Begitu juga Marc Klok. Ia bertugas sebagai pivot pengatur tempo serangan dan pengawal lini tengah. Peran Marc Klok terlihat jelas saat Timnas Indonesia menang 2-1 atas Kuwait dan menghancurkan Nepal 7-0.
4. Manfaatkan Pratama Arhan
Hal yang paling menarik untuk disorot dalam permainan Timnas Indonesia adalah bagaimana Pratama Arhan melepaskan lemparan ke dalam. Eksekusi yang dilakukan pemain eks PSIS Semarang itu begitu sempurna, layaknya umpan lambung,
Ia bisa melakukan lemparan sempurna meski dari jarak yang sangat jauh dari gawang lawan. Meski tidak ada yang berujung gol di Kualifikasi Piala Asia 2023, setidaknya lemparan Pratama Arhan memberi ancaman kepada pertahanan lawan.
5. Andalkan Sayap
Area sayap menjadi andalan Shin Tae-yong untuk menembus pertahanan lawan. Tak hanya Saddil Ramdani dan Witan Sulaeman yang bertugas mengacak-acak pertahanan lawan, tapi dua wing back skuad Garuda juga aktif menyerang.
Asnawi Mangkualam/Rachmat Irianto dan Pratama Arhan juga kerap menginisiasi serangan Timnas Indonesia. Bahkan saat Timnas Indonesia menang 2-1 atas Kuwait, Rachmat Irianto berkontribusi atas dua gol yang dibuat skuad Garuda.
Editor : Boby
Artikel Terkait