Guru Besar Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor (IPB), Profesor Ali Khomsan memberi informasi mengenai pencegahan stunting. Stunting haruslah dicegah sedini mungkin, salah satu caranya dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi cukup.
"Melihat pola konsumsi di Indonesia saat ini, masyarakat harus meningkatkan konsumsi protein hewani, kacang-kacangan, umbi-umbian, buah, dan sayur. Sedangkan yang harus diturunkan adalah konsumsi beras dan terigu," kata Ali dalam webinar 'Edukasi Gizi untuk Keluarga Berkualitas: Pemenuhan Gizi Seimbang Melalui Sarapan untuk Mendukung Kualitas Gizi', seperti dikutip dari Antara, Sabtu (4/6/2022).
Ia mengatakan, menanam aneka tumbuhan seperti umbi juga memiliki keunggulan dalam budidaya, yakni mudah ditanam dan adaptif pada berbagai lingkungan dan terhadap perubahan iklim. Selain itu, Prof Ali menyarankan untuk mengonsumsi jus kacang hijau yang dapat meningkatkan berat badan balita, sedangkan tempe meningkatkan berat badan pada balita umur 12–18 bulan.
Data Survei Status Gizi Balita Indonesia Tahun 2021 menunjukkan prevalensi stunting di Indonesia mencapai 24,4 persen; turun 3,3 persen dari 27,7 persen pada tahun 2019. Momentum ini perlu terus dilanjutkan melalui kolaborasi antarsektor untuk mengurangi risiko kejadian stunting di masa yang akan datang.
Stunting dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak, lebih dari 70 persen kejadiannya disebabkan pola hidup, seperti konsumsi pangan dan aktivitas fisik. Guna mengatasi memenuhi gizi seimbang, konsumsi aneka ragam bahan pangan yang diolah jadi menu menarik bisa menjadi solusi memenuhi gizi keluarga.
Sarapan juga berkontribusi 30 persen dari kebutuhan gizi. Sarapan bergizi seimbang terdiri dari makanan pokok, lauk pauk, serta sayur dan buah dapat meningkatkan asupan gizi seimbang.
Editor : Boby