KARAWANG, iNews.id - Seorang pemuda dari Bekasi mundur dari kesempatan menyandang status sebagai PNS (pegawai negeri sipil) di Karawang demi merawat ibunya.
Lelaki bernama lengkap Auditia Putra ini tinggal selangkah lagi dilantik sebagai PNS di BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Karawang. Namun ia mundur demi merawat ibunya yang sedang sakit.
Kepala bidang Pengangkatan dan Pemberhentian ASN (Aparatur Sipil Negara) pada BKPSDM (Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia) Karawang Taopik Maulana membenarkan soal keputusan Auditia ini.
"Iya, dia mundur dengan alasan supaya bisa mengurus ibunya yang sakit," kata Taopik, Selasa (31/5).
Dari data yang dimiliki Taopik, diketahui kalau Auditia merupakan peserta CPNS 2021 di formasi BPBD Karawang. Ia berasal dari Bekasi, dan lolos di formasi lembaga tersebut.
Mundurnya Auditia bukan tanpa konsekuensi. Namanya masuk daftar hitam seleksi CPNS tahun-tahun berikutnya. Ia tidak bisa lagi mengikuti seleksi CPNS.
Namun Auditia lebih memilih surga di telapak kaki ibunya dengan merawat ibunya yang tengah sakit.
Surat pengunduran diri Auditia sudah dikirim dan sampai di meja Bupati Karawang.
"Yang bersangkutan sudah bersurat dibubuhi materai dan diusulkan ke Ibu Bupati melalui tembusan BPBD. Awal Mei kemarin SK pengunduran dirinya sudah terbit," terang Taopik.
Taopik mengaku salut dengan keputusan Auditia. Meski di satu sisi pemerintah daerah mengalami kerugian gara-gara mundurnya Auditia.
Formasi di BPBD Karawang yang harusnya diisi Auditia menjadi kosong kembali. Ditambah kerugian biaya yang dikeluarkan untuk tahap seleksi hingga penerbitan SK.
"Di satu sisi saya merasa bangga ada anak yang mengorbankan karirnya untuk mengabdi kepada ibunya. Tetapi di sisi lain kita sebetulnya dirugikan karena biaya testing dan lainnya itu kan memakai uang negara. Cuma itu kan hak pribadinya, ya kita persilakan," jelasnya.
Editor : Faizol Yuhri