Pada seseorang yang memiliki tubuh terlalu kurus biasanya berpikir bahwa mereka kekurangan gizi. Namun, pada mereka yang memiliki tubuh gemuk ternyata bisa mengalami malnutrisi juga.
Dr. dr. Warsinggih, Sp.B-KBD, Ketua Umum IKABDI (Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Digestif Indonesia), malnutrisi adalah sebuah kondisi seseorang yang kekurangan gizi seperti protein, karbohidrat, lemak, mineral atau zat mikronutrisi. Hal ini diakibatkan dari berbagai faktor termasuk pola makan yang buruk, kondisi pencernaan dan penyakit lain.
“Kurus dan gemuk itu kan patokannya dari BMI dan malnutrisi itu berhubungan dengan kekurangan nutrisi yang ada," ujar dr. Warsinggih dalam webinar Fresenius Kabi seperti dilansir dari Antara.
Lebih lanjut dr. Warsinggih menjelaskan, untuk mengetahui bobot tubuh yang ideal harus dilihat berdasarkan standar body mass index (BMI). Jika BMI-nya berada di bawah 18, maka bisa disebut kurus, namun jika di atas 30 artinya sudah masuk kategori obesitas.
"Jadi harus dibedakan antara ideal dan kurus. Tapi kalau kurus dan tidak mengalami tindakan operasi, itu tidak mempengaruhi tindakan, kalau kegemukan itu akan berdampak," katanya.
Sementara itu, Dr. dr. Nurhayat Usman, SpB-KBD, FINACS dari IKABDI mengatakan, pentingnya untuk secara rutin memeriksa BMI, terlebih jika seseorang akan melakukan tindakan operasi.
“Gemuk itu belum tentu sehat, hal inilah yang harus kita perhatikan, kita harus tahu dengan BMI itu yang harus kita perhatikan sebelum melakukan tindakan," ujar Nurhayat.
Kebutuhan nutrisi harian setiap orang tidaklah sama, tergantung dengan berat badan masing-masing. Namun, tiga asupan wajib yang harus ada dalam setiap porsi makan adalah karbohidrat, lemak dan protein. Selain itu, seseorang juga bisa menambahkan nutrisi lain melalui suplemen vitamin.
“Misalnya berat badan 70kg maka kebutuhan satu harinya 2.100 kalori, itu yang harus dipenuhi dari unsur utama tadi untuk memenuhi kebutuhan dasar harian," jelas dr. Nurhayat.
Editor : Boby