Sementara varian BA.5 diidentifikasi pada 25 Februari, dan sekarang menyebabkan 20 persen kasus di beberapa wilayah Afrika Selatan.
"Kami telah belajar bahwa (varian penyebab covid-19) bisa berubah dari sebelumnya. Secara berkala kami mendeteksi varian baru yang membuat perubahan besar," ujar Profesor William Schaffner, ahli penyakit menular dari Fakultas Kedokteran Universitas Vanderbilt di Nashville.
Sejauh ini varian BA.4 dan BA.5 diidentifikasi di beberapa negara selain Afrika Selatan. Menurut laporan dari Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) dengan data hingga 22 April, hadir di Austria, Inggris, AS, Denmark, Belgia, Israel, Jerman, Italia, Kanada, Prancis, Belanda, Australia, Swiss, dan Botswana.
Kemudian otoritas kesehatan telah mengidentifikasi BA.5 di Portugal, Jerman, Inggris, AS, Denmark, Prancis, Austria, Belgia, Hong Kong, Australia, Kanada, Israel, Norwegia, Pakistan, Spanyol, dan Swiss.
Melihat perkembangannya, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan pada 4 Mei 2022 bahwa BA.4 dan BA.5 dalam pengujian yang sangat penting.
Lalu pada 12 Mei, Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC) mengklasifikasi ulang BA.4 dan BA.5 sebagai varian yang menjadi perhatian (VoC).
Editor : Faizol Yuhri