Virus Zika kemungkinan bisa sama seperti Pandemi Covid-19 setelah peneliti menemukan mutasi yang sangat berbahaya bagi manusia. Namun, tidak seperti Covid19, epidemi virus Zika relatif lebih sedikit daripada Covid-19.
Dicky Budiman, ahli epidemiologi di Griffith University di Australia, mengatakan bahwa pencegahan virus Zika dikaitkan dengan pencegahan demam berdarah. Pembawa utama virus Zika adalah Aedes aegypti yang tersebar luas di Indonesia.
"Untuk masyarakat, upaya pencegahan yang bisa dilakukan sekarang adalah menerapkan pola hidup bersih dan sehat, termasuk lakukan 3M pencegahan demam berdarah," papar Dicky pada MNC Portal, Sabtu (16/4/2022).
3M pencegahan demam berdarah tersebut adalah menguras, mengubur, dan mendaur ulang. Untuk memaksimalkan pencegahan gigitan nyamuk, Anda bisa lakukan juga beberapa langkah berikut ini seperti:
1. Memelihara ikan pemantik jentik nyamuk
2. Menggunakan obat anti nyamuk
3. Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi
4. Gotong Royong membersihkan lingkungan
5. Periksa tempat-tempat penampungan air
6. Meletakkan pakaian bekas pakai dalam wadah tertutup
7. Memberikan larvasida pada penampungan air yang susah dikuras
8. Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar
9. Menanam tanaman pengusir nyamuk
"Indonesia itu negara tropis yang memiliki nyamuk aedes penyebab virus Zika. Dengan begitu negara ini punya risiko besar, karena itu pencegahan perlu dilakukan dengan baik oleh masyarakat," ungkap Dicky.
Selanjutnya, upaya pencegahan pun perlu dilakukan oleh pemerintah. Tindakan memperketat pintu masuk perlu dimaksimalkan saat ini, khususnya bagi kedatangan orang dari negara Amerika Latin ataupun India yang mana negara tersebut melaporkan kenaikan kasus yang cukup berarti.
"Pengetatan pintu masuk di sini adalah dengan memastikan orang yang terdeteksi demam di pintu masuk sakit apa. Akan sangat baik jika semua yang demam dikarantina selama 3 hari untuk dicari tahu demam yang dialami akibat apa," papar Dicky.
Dicky menegaskan bahwa infeksi virus Zika ini belum ada obat khususnya ataupun vaksinnya. Dengan begitu, surveilans kasus dan upaya pencegahan dari masyarakat maupun pemerintah akan mengoptimalkan pencegahan virus Zika jadi wabah di Indonesia.
"Virus Zika enggak ada obat dan vaksinnya. Jadi, salah satu senjata utama melawan penyakit ini adalah pencegahan yang maksimal. Sebab, Indonesia berpotensi menyebarkan penyakit ini karena nyamuk aedes banyak ditemukan di Indonesia," tambah Dicky Budiman
Editor : Frizky Wibisono