get app
inews
Aa Text
Read Next : Solusi Sehat Mama Muda Nikita Willy, Masak Nasi Low Sugar dengan Rice Cooker Terbaru

Bukan Sekadar NIP, Ini Kisah Perjuangan Dua Srikandi Disdikpora Karawang Jadi P3K Paruh Waktu

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:52 WIB
header img
Bukan Sekadar NIP, Ini Kisah Perjuangan Dua Srikandi Disdikpora Karawang Jadi P3K Paruh Waktu. Foto : INewskarawang.id/Gelar Maulana Media

KARAWANG, iNEWSKarawang.id
Akhir tahun 2025 menjadi penanda waktu yang akan selalu diingat oleh Utami Rachma Falah (28) dan Ria Agnesia (34). Setelah bertahun-tahun mengabdi, dua srikandi Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Karawang ini akhirnya menggenggam kepastian status sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) paruh waktu.

Bagi Utami Rachma Falah, perjalanan panjang itu dimulai pada 2020, tepat ketika pandemi COVID-19 mengubah banyak hal. Di tengah ketidakpastian, ia memilih bertahan. 

Lima tahun lamanya, Utami setia bekerja di Sekretariat Disdikpora sebagai non-ASN, menjalani hari demi hari dengan tanggung jawab yang tak pernah berkurang, meski status belum berpihak.

"Dari awal masuk sampai sekarang masih di sekretariat. Alhamdulillah akhirnya sekarang sudah dapat kepastian status,” ucap Utami, Rabu (24/12/2025).

Bagi Utami, pengangkatan sebagai PPPK paruh waktu bukan sekadar perubahan status administratif. Ini adalah jawaban atas penantian yang melelahkan, sekaligus pengakuan atas kerja yang selama ini dijalani tanpa banyak sorotan.

"Alhamdulillah pastinya bersyukur dan senang banget. Biasanya kalau mau jadi ASN kan harus tes lagi, nunggu lulus atau enggaknya. Ini sekarang dapat kesempatan diangkat langsung, tanpa harus tes-tes lagi. Dapat NIP, ada kejelasan. Rasanya campur aduk, tapi bahagianya besar,” tuturnya.

Tak berlebihan jika ia menyebut Surat Keputusan PPPK paruh waktu sebagai kado akhir tahun paling istimewa dalam hidupnya.

"Iya, ini salah satu kado akhir tahun yang paling spesial buat saya,” katanya.

Selama lima tahun mengabdi, tantangan terberat Utami justru datang dari tuntutan untuk terus menyesuaikan diri. Sebagai staf sekretariat yang bekerja dekat dengan pimpinan, ia harus cepat membaca situasi, memahami karakter, hingga mengikuti ritme kerja yang berubah seiring pergantian pejabat.

"Setiap ganti pimpinan, aku harus adaptasi lagi. Harus tahu karakter, mood, sifat, dan cara kerjanya. Kita harus bisa menyesuaikan diri,” ungkapnya.

Bagi Utami, kenangan yang paling membekas selama bekerja di Disdikpora justru bukan soal pekerjaan atau rutinitas administratif. Yang paling ia ingat adalah orang-orang di sekitarnya.

“Yang paling berkesan itu orang-orangnya,” tuturnya. 

Di Bagian Umum dan Kepegawaian (Umpeg) kebersamaan menjadi sesuatu yang tumbuh alami. Hampir tak ada momen yang dilewati sendirian.

Setiap kali ada yang berulang tahun, mereka merayakannya bersama. Setiap ada momen spesial, sekecil apa pun, selalu diisi dengan kebersamaan, makan bersama, syukuran sederhana, atau sekadar duduk bercengkerama di sela pekerjaan. Menurut Utami, kekompakan itulah yang membuat hari-hari kerja terasa lebih ringan. 

“Kekompakan dari orang-orangnya itu yang bikin berkesan,” ujarnya.

Kini, dengan status baru di pundaknya, Utami menyimpan harapan sederhana namun penuh makna.

“Saya berharap bisa lebih profesional, lebih disiplin, patuh pada aturan pemerintah daerah, dan ikut membantu pelayanan masyarakat jadi lebih baik,” ujarnya.

Kisah serupa, dengan rentang waktu yang bahkan lebih panjang, juga dialami Ria Agnesia. Langkah pengabdiannya di Disdikpora Karawang dimulai sejak akhir 2014. Dari tenaga honorer biasa, berpindah dari satu bidang ke bidang lain, Ria tumbuh bersama dinamika birokrasi pendidikan.

“Saya pertama kerja di sini honor itu akhir 2014. Tahun 2015 dapat SK kepala dinas. Awalnya di bidang Dikmen, waktu SMA-SMK masih di bawah kabupaten,” kenangnya.

Ketika pengelolaan SMA-SMK beralih ke provinsi pada 2017, Ria kembali beradaptasi. Ia berpindah ke bidang SMP, hingga akhirnya menetap di Sekretariat, Bagian Umum dan Kepegawaian (Umpeg) tempat ia bertahan hingga hari ini.

“Alhamdulillah, senang banget. Penantian yang cukup lama. Untuk jadi ASN di negara kita memang nggak mudah,” ucap Ria.

Baginya, pengangkatan sebagai PPPK paruh waktu adalah penutup tahun yang sangat membanggakan.

“Ini kado akhir tahun yang luar biasa,” katanya.

Dari sekian banyak pengalaman, yang paling membekas bagi Ria adalah kebersamaan. Dua tahun terakhir di Bagian Umpeg menjadi fase kerja yang hangat dan penuh kekeluargaan.

"Usia teman-teman satu ruangan enggak jauh beda, jadi kerjanya nyaman, enjoy. Ada ulang tahun, syukuran kecil, makan bareng. Hal-hal sederhana tapi bikin betah,” paparnya.

Namun di balik kehangatan itu, ada tantangan yang tak ringan. Sebagai garda depan pelayanan, Ria harus berhadapan langsung dengan beragam karakter masyarakat.

"Saya kan di pelayanan. Dinas pendidikan itu besar, yang datang guru, orang tua, masyarakat umum. Karakternya macam-macam. Di situ kita harus bisa menyesuaikan diri dan ekstra sabar,” ujarnya.

Kini, dengan status baru sebagai PPPK paruh waktu, Utami dan Ria melangkah ke masa depan dengan keyakinan yang berbeda. 

Bukan hanya soal NIP dan kepastian penghasilan, tetapi tentang pengakuan negara atas pengabdian panjang yang selama ini mereka jalani dalam diam.

Bagi mereka, akhir tahun 2025 bukan sekadar penutup kalender. Ia adalah awal babak baru, babak pengabdian dengan kepastian, harapan, dan kebanggaan.

Sebagai penutup, Utami dan Ria juga menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada para pimpinan daerah yang telah membuka jalan bagi kepastian status mereka.

"Terima kasih kepada Bapak Bupati Karawang, Bapak Haji Aep Syaepuloh, yang telah memberikan kesempatan luar biasa ini. Bukan hanya status baru, tapi juga semangat baru bagi kami. PPPK paruh waktu, siap kerja maksimal tanpa setengah-setengah. Karawang Maju,” ucap mereka.

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada jajaran pimpinan di lingkungan Disdikpora Karawang.

"Terima kasih kepada Bapak Kepala Disdikpora Karawang, Pak Wawan Setiawan, serta Bapak Kasubbag Umum dan Kepegawaian, Pak Joean, yang selama ini telah membimbing, mengarahkan, dan mendampingi kami hingga akhirnya diangkat sebagai PPPK paruh waktu,” tutup Utami dan Ria.

Editor : Frizky Wibisono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut