Anak Disabilitas Mental Dihakimi Massa di Karawang, Koma di RSUD: Dinsos Desak Polisi Bertindak
KARAWANG, iNEWSKarawang.id – Seorang anak disabilitas mental berusia 15 tahun asal Purwakarta, Jawa Barat, menjadi korban penghakiman massa hingga koma. Peristiwa tragis tersebut terjadi di Dusun Ondang 1, RT 006 RW 003, Desa Tegalwaru, Kecamatan Cilamaya Wetan, Kabupaten Karawang, pada Selasa (4/11/2025) malam.
Korban yang merupakan yatim piatu itu dibawa ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Karawang sekitar pukul 04.00 WIB, Rabu (5/11/2025), dalam kondisi luka berat, terutama di bagian kepala.
Pekerja Sosial Ahli Pertama Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Karawang, Asep Riyadi, menyayangkan tindakan main hakim sendiri yang dilakukan warga terhadap anak dengan disabilitas tersebut.
“Terlepas dari benar atau tidaknya dugaan pencurian, dia itu seorang anak disabilitas mental. Kenapa harus dihakimi sampai separah itu?” ujar Asep, Kamis (6/11/2025).
Menurut Asep, ia menerima laporan dari pihak RSUD Karawang bahwa ada seorang pasien tanpa identitas (Mr. X) dalam kondisi kritis. Setelah melihat langsung, Asep mengenali korban sebagai anak disabilitas yang pernah ia tangani tahun lalu.
“Waktu itu saya pernah temui anak ini berjalan tanpa busana di Pasar Cikampek. Kami evakuasi, mandikan, lalu bawa ke rumah singgah sebelum diserahkan ke pihak keluarga asuhnya di Purwakarta,” jelasnya.
Asep menuturkan, anak tersebut tidak memiliki orang tua dan selama ini dirawat oleh ibu serta kakak asuhnya secara sukarela. Korban juga diketahui sempat bersekolah di Sekolah Luar Biasa (SLB) di Purwakarta dan kerap berpindah tempat antara Purwakarta dan Karawang.
“Dia anak disabilitas mental tapi tidak berperilaku agresif. Saya kenal betul anak ini. Kalau memang dituduh mencuri, harus dibuktikan dulu, bukan dihakimi seperti itu,” tegasnya.
Asep menambahkan, pihaknya berharap ada tanggung jawab dari aparat desa maupun warga yang terlibat dalam penganiayaan tersebut.
“Ini tidak bisa ditanggung BPJS, sementara dia bukan warga Karawang. Harus ada itikad baik dan tanggung jawab dari pihak yang menganiaya,” ujarnya.
Ia juga mendesak kepolisian agar segera menindaklanjuti kasus ini secara serius.
“Saya ingin pihak kepolisian juga memberikan konfirmasi. Jangan sampai karena dia anak terlantar, kasus ini dianggap selesai,” tambahnya.
Hingga berita ini diturunkan, korban masih dalam kondisi koma dan dirawat di RSUD Karawang, ditemani oleh keluarga angkatnya dari Purwakarta.
Editor : Frizky Wibisono