Serba-serbi Wisuda UNSIKA: Cerita Oci, Zamir, dan Geliat Ekonomi Warga

KARAWANG, iNEWSKarawang.id – Momen wisuda Universitas Singaperbangsa Karawang (UNSIKA) bukan hanya menjadi ajang penuh haru dan kebanggaan bagi para wisudawan, tetapi juga menghadirkan cerita-cerita inspiratif dan geliat ekonomi yang semarak di sekitar kampus.
Pada pelaksanaan Wisuda UNSIKA tahun ini, ratusan mahasiswa dari berbagai fakultas resmi dikukuhkan sebagai sarjana. Namun, yang menarik perhatian bukan hanya prosesi akademik, melainkan warna-warni kehidupan yang menyertai perayaan tersebut.
Sejak pagi, area sekitar kampus UNSIKA dihebohkan dengan kehadiran puluhan pedagang musiman. Mereka menjajakan berbagai barang mulai dari bunga plastik, buket, boneka wisuda, balon karakter, hingga makanan ringan dan makanan berat. Banyak di antara mereka adalah warga sekitar yang memanfaatkan momen ini untuk meraup rezeki tambahan.
“Alhamdulillah, setiap kali ada wisuda pasti ramai. Sekali jualan boneka bisa habis 20 sampai 30 biji,” ujar Rosim, pedagang buket yang rutin berjualan setiap kali ada kegiatan kampus seperti wisuda.
Anak penjual kue, Orosida Azizah, mahasiswi Teknik Unsika asal Sumedang, menuntaskan kuliahnya dengan IPK 3,98. Tak hanya unggul secara akademik, ia juga aktif berorganisasi, magang, hingga bekerja paruh waktu.
Masuk tahun 2021, Oci (sapaan akrabnya) mengawali kuliah secara daring akibat pandemi. Dua semester pertama ia habiskan dengan fokus belajar dari rumah. Baru di semester 3, ia mulai aktif di berbagai organisasi kampus dan kepanitiaan orientasi mahasiswa.
“Akademik tetap prioritas, tapi organisasi juga harus dijalankan dengan amanah,” ujarnya.
Selain itu, Oci menjadi asisten dosen, ikut program Studi Independen MBKM, dan mulai magang sejak semester 5 di dua perusahaan berbeda. Ia juga sempat bekerja part time di toko susu murni dekat kampus dengan jam kerja penuh dan upah harian Rp30 ribu.
Di balik kesibukannya, Oci pernah mengalami gap year. Setelah lulus SMA, ia sempat berhenti kuliah selama setahun sebelum akhirnya mendapat beasiswa KIP dan masuk Unsika.
“Orang tua saya hanya berpesan satu hal: jaga kepercayaan,” kata Oci.
Kini, lulusan berprestasi ini menargetkan karier di dunia industri manufaktur, khususnya di bagian produksi.
Kisah Zamir, Dari Bahasa, Budaya dan Cinta
Muhammad Zamir Awan (24) mahasiswa internasional di Universitas Singaperbangsa Karawang asal Pakistan ini telah jatuh cinta akan nasi padang. Menurutnya, nasi padang telah menjadi bagian dari kehidupannya selama di Karawang dan menjadi mood booster dirinya dalam menyelesaikan skripsinya.
Selain itu, Ia juga mendapatkan pasangan di Karawang yang juga merupakan warga asal Palembang. Zamir mengaku banyak memdapatkan pengalaman selama kuliah di Indonesia. Mulai dari Bahasa, budaya hingga cinta, Ia mendapatkannya.
Setelah tiga tahun di Indonesia, Zamir berencana tidak langsung pulang ke kampung halamannya di Pakistan. Zamir berencana keliling Indonesia terlebih dahulu. Sebab, selama di Karawang, dirinya baru sedikit destinasi wisata yang ia sambangi.
“Terimakasih Indonesia, Terimakasih Karawang dan Terimakasih Unsika karena telah memberikan banyak pengalaman dan pembelajaran hidup serta ilmu,” Pungkasnya.
Wisuda UNSIKA tahun ini bukan hanya soal gelar dan toga. Ini adalah panggung bagi perjuangan, harapan, dan mimpi yang mewujud nyata. Di tengah semarak bunga dan balon, terselip kisah-kisah tentang daya juang, keteguhan hati, dan semangat untuk terus melangkah ke masa depan.
Editor : Frizky Wibisono