DP3A Karawang Apresiasi Program Gerakan Ayah Mengantar Anak di Hari Pertama Sekolah

KARAWANG, iNEWSKarawang.id – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Karawang mengapresiasi program "Gerakan Ayah Mengantar Anak di Hari Pertama Sekolah". Menurutnya, gerakan itu akan sangat berdampak besar bagi kepercayaan diri anak.

Kepala DP3A Karawang, Wiwiek Krisnawati mengungkapkan bahwa kehadiran ayah di hari pertama sekolah akan memberi dampak psikologis yang sangat positif bagi anak. Gerakan tersebut juga dinilai sebagai bagian dari penguatan peran ayah dalam keluarga dan pendidikan anak.

Baca Juga

Saksikan Insiden Berdarah Ibu dan Ayah, Dua Anak di Karawang Dapat Pendampingan Trauma Healing

Menurut Wiwiek, nantinya anak akan merasa mendapat dukungan penuh, lebih percaya diri, dan tumbuh rasa bangga karena diantar langsung oleh ayah.

“Biasanya yang mengantar itu ibu, jadi ketika ayah yang hadir, anak punya rasa bangga tersendiri. Ini juga menjadi bentuk keterlibatan langsung peran ayah dalam pendidikan anak,” ujar Wiwiek usai menghadiri senam rutin Aparatur Sipil Negara (ASN) di Plaza Pemda Karawang, Jum'at (18/7/2025).

DP3A Karawang juga turut menyiapkan program Sekolah Ayah dan Sekolah Ibu yang akan diluncurkan tahun ini. Program ini fokus pada pembagian peran ayah dan ibu dalam pengasuhan serta membangun ketahanan keluarga.

Baca Juga

Masjid di Lemahabang Jadi Pelopor Masjid Ramah Anak di Karawang

“Semua berawal dari keluarga. Orang tua harus memahami peran dan fungsinya masing-masing, tidak hanya dibebankan pada ibu saja,” katanya.

Lebih lanjut Wiwiek mengatakan, pihaknya juga bekerja sama dengan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Karawang dalam program sekolah ramah anak.

Sosialisasi dan edukasi diberikan ke sekolah-sekolah agar lingkungan belajar semakin mendukung kebutuhan emosional dan psikologis anak.

Baca Juga

DP3A Siap Bantu Pemulihan Trauma Tiara Korban Gagal Infus di RS Karawang

“Dengan keterlibatan ayah sejak awal, anak-anak akan jadi lebih aktif, percaya diri, dan tidak merasa terasingkan di lingkungan sekolah,” pungkasnya.

Editor : Frizky Wibisono