Serangan Senyap HIV di Karawang, Penyakit Mematikan Mengintai di Balik Seks Bebas

KARAWANG, iNEWSKarawang.id - Angka pengidap HIV kian mengkhawatirkan di Kabupaten Karawang. Dinas Kesehatan (Dinkes) Karawang mencatat lonjakan tajam kasus HIV pada tahun 2024. Peningkatan ini juga belum berhenti di tahun 2025. Buktinya, hingga pertengahan tahun 2025 saja, tercatat 313 orang mengidap HIV, angka ini diprediksi masih berpotensi naik seperti tahun sebelumnya.
Yang membuat miris sekaligus mencekam, mayoritas pengidap HIV berasal dari kelompok lelaki seks lelaki (LSL). Praktik seks bebas dan hubungan sesama jenis menjadi jalur utama penularan mematikan ini. Jika tidak segera diwaspadai, Karawang bisa berubah menjadi zona merah HIV.
"Datanya makin banyak, dan memang kasus di Karawang tahun ini sangat tinggi. Per Mei saja, penemuan suspek sudah mencapai 53 persen. Ini baru pertengahan tahun, kemungkinan besar akan terus naik,"ungkap Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Karawang, Yayuk Sri Rahayu.
Selain HIV, penyakit menular seksual lainnya seperti sifilis juga ikut mengintai masyarakat Karawang. Tahun ini, 14 kasus sifilis tercatat di Karawang, semuanya akibat hubungan seksual. Yayuk menegaskan penularan bisa terjadi sangat cepat, terutama jika penderita berhubungan dengan pasangan yang tidak menyadari dirinya telah terinfeksi.
Waspada HIV Mengincar Usia Produktif dan Kaum Rentan
Menurut Yayuk, kelompok usia 20–49 tahun menjadi sasaran empuk virus ini. Tragisnya, mereka yang seharusnya menjadi tulang punggung keluarga, justru berisiko menjadi korban HIV jika tidak menjalani hidup sehat dan setia pada pasangan.
Tak hanya LSL, kelompok berisiko lainnya termasuk waria, pekerja seks komersial, warga binaan lembaga pemasyarakatan, hingga ibu hamil. Tanpa penanganan dini, seorang ibu pengidap HIV bisa langsung menularkan virus ke janin dalam kandungan.
"Kami ingatkan, HIV itu penyakit mematikan yang tak kasat mata. Tidak semua penderita langsung terlihat sakit. Tapi begitu imunitas turun, virus itu akan menghancurkan tubuh perlahan,"tegas Yayuk.
Karawang Darurat HIV, Tes dan Pengobatan Harus Diperluas
Sebagai respons, Dinkes Karawang memperluas layanan deteksi dan pengobatan. Sebanyak 26 rumah sakit dan 50 puskesmas kini siap melakukan tes HIV dan sifilis. Sementara, 21 fasilitas kesehatan (terdiri dari 18 puskesmas dan 3 rumah sakit) telah siap memberikan layanan pengobatan, perawatan, dan dukungan.
Tahun ini, Dinkes juga melatih petugas dari 30 puskesmas agar siap siaga menangani pasien HIV secara profesional dan cepat.
Menghadapi persoalan ini, masyarakat Karawang dihimbau tidak menyepelekan ancaman HIV. Perilaku seks bebas dan penyalahgunaan narkoba suntik adalah jalur cepat menuju kematian perlahan. Pencegahan adalah satu-satunya tameng paling efektif.
"Jangan bermain-main dengan seks bebas. Jika belum menikah, tahan diri. Jika sudah berkeluarga, setia pada pasangan. HIV bisa menyerang siapa saja tanpa pandang bulu,"pesan Yayuk tegas.
Editor : Frizky Wibisono