get app
inews
Aa Text
Read Next : Hari Ini Seluruh Driver Ojol di Karawang Mogok Masal, Bakal Gelar Aksi di Kantor Pemda

Ratusan Driver Ojol Unjuk Rasa di Kantor Pemda Karawang, Ini Tuntutannya

Selasa, 20 Mei 2025 | 14:39 WIB
header img
Ratusan Driver Ojol Unjuk Rasa di Kantor Pemda Karawang, Ini Tuntutannya. Foto : iNewskarawang.id/Frizky Wibisono.

KARAWANG, iNEWSKarawang.id - Aliansi Ojek Online (Ojol) di Karawang menggelar aksi unjuk rasa di halaman kantor Pemda Karawang, Selasa, (20/5/2025). Dalam aksi itu, ratusan driver ojol menyuarakan keberatannya terhadap potongan aplikasi yang sangat tinggi.

Aksi ini dipimpin langsung oleh Ketua Presidium Perjuangan Ojek Online Karawang, Guruh Yanuar, ia menegaskan bahwa tuntutan mereka tidak hanya bersifat lokal, tetapi membawa isu nasional yang telah lama dirasakan oleh para driver di seluruh Indonesia.

Dalam orasinya, Guruh menyampaikan beberapa poin tuntutan utama, antara lain desakan untuk merevisi aturan Kementerian Perhubungan (Kemenhub), yakni KP 667 dan KP 1001. 

Kedua regulasi ini dinilai tumpang tindih dan membuka celah eksploitasi terhadap para driver, khususnya dalam skema potongan pendapatan.

“Potongan yang saat ini berkisar 20-30 persen harus dikembalikan ke 10 persen. KP 667 membolehkan pemotongan hingga 15 persen, lalu KP 1001 menambah lagi 5 persen untuk kesejahteraan driver, tapi sejak 2022, kami tidak merasakan manfaat apapun dari tambahan potongan itu,” tegas Guruh.

Selain potongan, para driver juga menyoroti rendahnya tarif per kilometer yang berlaku saat ini. 

Menurut Guruh, tarif batas atas dan bawah di zona 2 hanya berkisar Rp8.000 – Rp12.000, angka yang dianggap tidak mencerminkan biaya hidup layak di wilayah Karawang. Mereka mengusulkan tarif ideal berada di angka Rp14.800 per kilometer.

Mereka juga menuntut agar pemerintah daerah menindaklanjuti naskah akademik Rancangan Perda tentang transportasi online yang telah disusun sejak 2023. 

Para driver berharap ada pelimpahan kewenangan dari pusat ke daerah dalam hal pengelolaan moda transportasi online, termasuk pemanfaatan potongan 5 persen melalui KP 1001 untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“Kami ingin memberi kontribusi ke daerah. Sudah saatnya pemerintah daerah tidak lagi menolak aspirasi kami. Kami bukan hanya menuntut, tapi juga ingin berkontribusi,” ujarnya.

Saat ditanya soal rencana aksi, Guruh menegaskan bahwa massa akan bertahan hingga Bupati Karawang menemui mereka, bahkan jika harus bermalam di lokasi.

“Kalau tidak ditemui sampai jam enam sore, kami akan tetap menunggu. Bahkan siap bermalam di sini,” ujarnya.

Aksi ini dilakukan dengan damai tanpa sweeping terhadap rekan-rekan ojol yang masih menarik penumpang. “Kami tidak ingin memaksa. Ini aksi dari hati, bukan paksaan,” ucap Guruh, menekankan pentingnya kesadaran kolektif.

Sementara itu, terkait isu merger antara GOTO dan Grab, Guruh menilai tidak akan ada dampak positif bagi driver selama algoritma tarif masih diatur sepihak oleh pusat.

“Mau GOTO atau Grab, selama regulasi tarifnya tidak dikembalikan ke daerah, semua aplikator hanya memonopoli ekosistemnya sendiri,” pungkasnya.

Aksi ini juga merupakan lanjutan dari keberangkatan 600 orang driver Karawang ke Jakarta sehari sebelumnya, menggunakan sekitar 300 sepeda motor dan 100 mobil. 

"Hari ini, gelombang lanjutan dari rekan-rekan pengemudi roda empat juga dikabarkan tengah dalam perjalanan menuju Karawang untuk bergabung dalam aksi," tutupnya.

Editor : Frizky Wibisono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut