KARAWANG, iNewsKarawang.id – Era teknologi maju telah tiba. Artificial Intelligence (AI), Internet of Things (IoT), dan robotik kini menjadi pilar utama revolusi industri modern. Dunia manufaktur, salah satunya, tengah mengalami transformasi besar dengan hadirnya inovasi-inovasi ini.
Menanggapi hal tersebut, Dekan Fakultas Teknik Universitas Buana Perjuangan (UBP) Karawang, H. Ade Suhara, IR., ST., MM., IPU memberikan pandangannya mengenai peluang dan tantangan yang muncul dari tren teknologi ini.
“AI dan IoT adalah dua aspek berbasis IT yang mendasari perkembangan industri modern. Dampaknya sangat positif jika kita ingin mengikuti pertumbuhan ekonomi dan industri,” ujar H. Ade, Senin (2/12/2024).
Ia menegaskan, menurut laporan World Economic Forum, sekitar 80% pekerjaan manual berpotensi tergantikan oleh kecerdasan buatan. Namun, teknologi ini menawarkan efisiensi luar biasa bagi mereka yang menguasainya.
Meski AI dan IoT menjanjikan, H. Ade mengingatkan bahwa teknologi juga memiliki sisi gelap. “Bagaimana kita memanfaatkannya menjadi kunci. Jika kita tetap bertahan dengan pola lama, kita akan ‘mati pelan-pelan’. Tapi jika ingin maju pesat, kita harus mengikuti arus perkembangan teknologi,” katanya.
Akan tetapi, Ia yakin bahwa AI, IoT, dan robotik tak akan sepenuhnya menggantikan peran manusia. “Teknologi hanya alat. Manusia yang menciptakan dan menggerakannya. Bedanya, jika dulu pekerjaan dilakukan manual, kini dengan otomasi, satu orang bisa mengoperasikan 5 hingga 10 mesin,” jelasnya.
Untuk menghadapi tantangan tersebut, Fakultas Teknik UBP Karawang telah menyiapkan berbagai strategi guna mencetak lulusan yang siap bersaing di industri modern, yakni mulai dari evaluasi kurikulum hingga penyediaan dua laboratorium komputer yang mempuni.
“Lab multimedia kami mendukung mahasiswa belajar software seperti Supply Chain Management dan Computer-Aided Design (CAD). Semua mesin kami berbasis Computer Numerical Control (CNC),” paparnya.
"Kami juga rutin mengevaluasi kurikulum setiap empat tahun. selain itu, kami juga memiliki roadmap jelas untuk menyesuaikan pendidikan dengan kebutuhan industri,” imbuhnya.
Dengan pesatnya perkembangan teknologi saat ini, Ia berharap para mahasiswa, khususnya Fakultas Teknik dapat bijak memanfaatkan teknologi.
“Jadikan AI dan IoT sebagai alat bantu, bukan sesuatu yang membuat kita bergantung. Teknologi harus dimanfaatkan untuk mendukung kemajuan, bukan membatasi kreativitas manusia,” tutupnya.
Editor : Frizky Wibisono