JAKARTA, iNewskarawang.id - Kasus penipuan donasi yang menggegerkan publik baru-baru ini melibatkan seorang mahasiswi Universitas Diponegoro (Undip) bernama Puji.
Lewat akun media sosial X miliknya, @filosiofi, Puji sebelumnya mengunggah kisah memilukan tentang kesulitan membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT) setelah ayahnya menjadi korban penipuan bisnis. Unggahan tersebut menarik perhatian netizen dan memicu gelombang simpati, namun kini berubah menjadi kontroversi besar.
Dalam postingan awalnya, Puji bercerita bahwa keluarganya sedang mengalami kesulitan finansial, khususnya setelah ayahnya ditipu oleh rekan bisnis. Menurut Puji, kondisi ini mengancam kelanjutan studinya yang sudah memasuki semester akhir di Undip.
"Bapak gue kena tipu rekan bisnisnya. Gak pernah nyangka abis solat subuh bakal dapet pesan kayak gini," tulis Puji dalam salah satu unggahannya.
Puji juga membagikan tangkapan layar pesan dari ayahnya yang menyampaikan permohonan maaf karena tidak bisa lagi membiayai UKT semester ke-7. Kisah ini membuat banyak netizen tersentuh dan beberapa di antaranya bahkan tergerak untuk memberikan bantuan dana.
Namun, alih-alih menggunakan donasi tersebut untuk membayar biaya kuliah, Puji diduga melakukan penipuan. Dalam perkembangan terbaru, Puji ditangkap setelah bukti penipuan terungkap, termasuk transaksi masuk ke rekeningnya yang mencapai lebih dari Rp40 juta.
Akun X @ppxala menjadi salah satu yang mengungkap fakta ini. Pada Senin (2/9), akun tersebut membagikan unggahan yang memperlihatkan mutasi rekening Puji dengan sejumlah besar dana yang diterima dari para donatur.
Salah satu donatur bahkan menyumbang Rp1,8 juta dengan pesan "semangat kuliahnya," namun ternyata dana tersebut diduga disalahgunakan.
Yang mengejutkan, akun tersebut juga menemukan struk pembelian iPhone 13 seharga Rp10.100.000 yang diduga dibeli Puji dari uang donasi. Temuan ini memicu kemarahan publik, terutama mereka yang merasa ditipu oleh kisah sedih yang dibagikan Puji.
Kasus ini semakin viral setelah akun X @tanyarlfes ikut membahasnya, menyoroti bagaimana Puji telah menyalahgunakan bantuan yang diberikan oleh orang-orang yang tulus ingin membantu.
"Ada yang tahu kasus ini? Puji Undip yang lagi rame, dia kriminal nipu orang yang gak bisa bayar UKT dan banyak yang bantu. Ternyata uang bantuan dipakai untuk dugem, totalnya 50 juta lebih," tulis akun tersebut.
Foto Puji saat ditangkap juga telah beredar di media sosial, menunjukkan dirinya yang tertunduk malu setelah aksi penipuannya terbongkar. Kasus ini menjadi peringatan keras bagi publik untuk lebih berhati-hati dalam memberikan donasi di dunia maya, serta pentingnya verifikasi terhadap informasi yang tersebar luas di media sosial.
Editor : Frizky Wibisono