KARAWANG, iNewskarawang.id - Pembangunan Gedung IGD RSUD Karawang kini tengah menjadi perbincangan. Dimana pembangunan gedung yang ditaksir bakal menelan anggaran sebesar Rp. 70 Miliar itu mangkrak dan dibiarkan begitu saja.
Pembangunan Gedung IGD dan perawatan kritis terpadu RSUD Karawang sendiri memiliki historis yang cukup panjang hingga akhirnya mangkuk. Bahkan, gedung tersebut kini dirumorkan didiami oleh makhluk halus karena lama tidak dijamah oleh manusia.
GEDUNG IGD DAN PERAWATAN KRITIS TERPADU RSUD KARAWANG JADI SARANG HANTU
Gedung IGD dan perawatan kritis terpadu RSUD Karawang terbengkalai, bahkan saat ini gedung tersebut nampak seperti sarang hantu.
Rumor tersebut semakin nyaring, bahkan salah satu driver ojek online yang tak ingin disebutkan namanya mengaku pernah mendengar suara rintihan dari arah gedung.
"Itu kejadian udah lama, pas saya nunggu orderan di sekitar halte deket gedung itu, terdengar suara rintihan wanita. Tapi suaranya samar," kata driver ojol tersebut, Jumat,(12/1/2024).
Lanjutnya, Ia juga mengatakan jika setelah mendengar rintihan itu, dirinya melihat sosok dari kejauhan berukuran besar didalam gedung yang cukup menyeramkan.
"Itu gede banget, kaya lagi ngintip. Sosoknya seperti bayangan hitam besar didalam gedung. Bayangan besar itu jelas banget karena disenter terang bulan," katanya
Akan tetapi, berbeda dengan driver ojol tersebut, salah satu pegawai RSUD Karawang, Lucky mengaku belum pernah mendengar sesuatu hal janggal dari gedung tersebut.
"Belum pernah denger. Tapi setahu saya, aman-aman aja disana," tuturnya.
AWAL PEMBANGUNAN GEDUNG IGD RSUD KARAWANG
Dari penelusuran reporter iNewskarawang.id, berdasarkan laporan hasil pemeriksaan BPK RI 2021 diketahui pembangunan gedung IGD dan Perawatan kritis terpadu RSUD Karawang dimulai pada tahun 2021.
Pekerja pembangunan Gedung IGD dan perawatan kritis terpadu RSUD Karawang tahap I dilaksanakan oleh CV DS sesuai dengan kontrak Nomor Rsudk/Pekon-KPA/SP/06/VlIl 2O21 tanggal 5 Agustus 2021 sebesar Rp20.065.396.647,00 dengan jangka waktu pelaksanaan 146 hari kalender.
Pekerjaan tahap I tersebut sudah terselesaikan pada 28 Desember 2021 dan telah dibayarkan 100 persen sebesar Rp. Rp20.065.396.647,00 dalam 3 kali transaksi atau pembayaran yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) I Propinsi Jawa Barat.
JADI TEMUAN LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN BPK RI TAHUN 2021
Di tahun berikutnya, pada tahun 2022, BPK RI merilis LHP Tahun Anggaran 2021. Dimana salah satunya ada temuan dari pembangunan tahap I Gedung IGD dan Perawatan kritis terpadu RSUD Karawang.
Dari LHP BPK tersebut ditemukan adanya kekurangan volume pada pekerjaan pembangunan Gedung IGD dan perawatan kritis terpadu RSUD Karawang sebesar Rp. 500.194.158,21 .
Hal tersebut berdasarkan Hasil pemeriksaan fisik secara uji petik pada tanggal 7 April 2022 yang dituangkan dalam berita acara pemeriksaan fisik dan ditandatangani oleh pemeriksa, PPK, PPTK, konsultan pengawas dan penyedia serta berdasarkan pemeriksaan fisik dan pengujian backup data, asbuilt drawing serta analisa harga menunjukkan;
Pelaksanaan pekerjaan struktur kolom k1 belum sepenuhnya sesuai dengan metode pelaksanaan pekerjaan atau kolom k1 yang tidak di cor dengan sempurna dan, Kekurangan volume pada pekerjaan Pembangunan Gedung IGD dan Perawatan Kritis Terpadu sebesar Rp. 500.194.158,21 yang tidak sesuai dengan kontrak.
Terkait temuan tersebut saat di konfirmasi, Humas RSUD Karawang, Lutfi mengungkapkan bahwa saat ini sudah melakukan pengembangan dengan cara dicicil.
"Untuk saat ini dari RSUD sudah berupaya untuk pelunasan dan saat ini pembayaran mencicil," kata Lutfi, Jumat,(12/1/2024).
Sementara itu, Kepala Inspektorat Kabupaten Karawang Arief Bijaksana Maryugo membenarkan adanya temuan LHP BPK pada Pembangunan Gedung IGD dan perawatan kritis terpadu RSUD Karawang temuan lebih belanja sebesar Rp.500 Juta. Namun sudah ditindaklanjuti dan sudah dilakukan pengembalian dengan cara mencicil.
"Ya, salah satunya pembangunan IGD RSUD Karawang. Itu sudah ada pengembalian sekitar Rp. 200 atau Rp. 300 Juta dari temuan BPK Rp. 500 juta," Jelasnya.
PEMBANGUNAN GEDUNG IGD DAN PERAWATAN KRITIS TERPADU RSUD KARAWANG MANGKRAK
Setelah menjadi temuan LHP BPK, pembangunan Gedung IGD dan perawatan kritis terpadu RSUD Karawang tidak dilanjutkan.
Akan tetapi saat di konfirmasi, Dirut RSUD KARAWANG, Parlindungan mengungkapkan jika pembangunan Gedung IGD dan perawatan kritis terpadu RSUD Karawang rencananya akan dilanjutkan pada tahun 2024 ini.
"setiap tahun anggaran kita sudah mengusulkan ke Provinsi tapi belum bisa di fasilitasi sampai saat ini. Tapi, akhirnya, alhamdulillah tahun ini di fasilitasi oleh anggaran Pemkab Karawang," Ungkap Parlin saat dihubungi oleh reporter iNewskarawang.id, Jumat,(12/1/2024).
Dari mangkraknya pembangunan Gedung IGD dan perawatan kritis terpadu RSUD Karawang itu menuai banyak kritik dari berbagai pihak. Salah satunya dari Ketua Peradi Karawang, Asep Agustian.
Menurut Asep Agustian, gedung yang menelan anggaran hingga puluhan miliar ini berada di pusat kota Karawang yang membuat pemandangan di pusat kota menjadi tak elok dipandang mata.
Selain itu, Ia juga mengaku jengkel mengetahui proyek penting bernilai fantastis ini malah dibiarkan hingga tak sedap dipandang mata. Bahkan, menurut Asep Agustian, gedung itu lebih mirip sarang hantu dibanding gedung IGD.
"Jadi merusak tatanan mata pengelihatan yang ada untuk orang yang datang ke galuh melihat RSUD Karawang lalu di sebelahnya ada bangunan yang mangkrak dibiarkan dan ditinggalkan begitu saja," ungkapnya.
Editor : Frizky Wibisono