get app
inews
Aa Text
Read Next : Cerita Misteri Kampung Salapan, Jumlah Penduduk Selalu 27 Orang, Hingga Sumur Pengabul Keinginan

Kisah Mistis : Pria Ini Nekat Ambil 8 Emas Batangan di Gunung Saranjana

Selasa, 12 Desember 2023 | 13:23 WIB
header img
Ilustrasi emas batangan (Foto: Pixabay/Istara)

JAKARTA,iNewsKarawang.id-Keberadaan Kota Saranjana belum dapat dibuktikan secara pasti. Kabarnya, kota gaib ini berada di Desa Oka-Oka Provinsi Kalimantan Selatan.

Keberadaannya yang misterius dengan cerita mistis yang menyelimutinya membuat banyak orang penasaran dan bertanya-tanya akan kebenaran adanya kerajaan gaib tak kasat mata itu.

Kota Saranjana hingga kini masih menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat. 

Beragam versi cerita juga menjadi viral di media sosial, salah satunya yakni kisah pria yang nekat berusaha mengambil emas batangan di Gunung Saranjana.

Kota Saranjana dipercaya oleh banyak orang sebagai kota gaib yang maju dan modern dengan bangunan-bangunan tinggi nan megah. Meski begitu, tak semua orang dapat melihatnya dengan mata telanjang

Haji Mansur, salah seorang tokoh masyarakat di Desa Oka-Oka, turut membagikan pengalamannya bersama keempat temannya yang hendak berusaha mengambil emas batangan di Gunung Saranjana pada 2018.

Konon, emas batangan itu berjumlah sebanyak delapan buah yang telah berada di dalam sumur sejak 30 tahun silam.

Menurut juru kunci alias kuncen wilayah itu yang disebutkan seorang Ibu Haji bersuamikan penduduk Saranjana, emas tersebut milik sebuah keluarga yang menitipkannya di Kota Saranjana. Pencarian emas itupun dimulai dengan mencari sumur yang disebut sebagai lokasi tersimpannya emas.

Ciri-ciri keberadaan emas ditandai dengan adanya seutas tali biru di dalam sumur. Sebanyak tiga sumur yang telah digali, pada saat menggali sumur keempat dengan kedalaman 1,5 meter terlihatlah tali berwarna biru.

"Pas kejadian itu ketika kami lihat tali biru, kebetulan teman kita yang satu dirasuki atau kerasukan orang Saranjana," kata Haji Mansur.

Saat temannya kerasukan penghuni Saranjana itu membenarkan bahwa emas tersebut berada di dalam sumur namun tidak bisa diambil karena keesokan harinya hari kemerdekaan (17 Agustus). Setelah itu, Haji Mansur dan teman-temannya kembali ke desa dan meminta solusi kepada juru kunci.

"Kata Bu Haji coba nanti hari Rabu ke sana lagi. Kan permintaan mereka di atas itu (penghuni Saranjana) kan hari Rabu," lanjut Haji Mansur.

Tepat pada hari Rabu, Haji Mansur lantas kembali melanjutkan pencarian ke Gunung Saranjana dengan membawa barang-barang yang telah disebutkan sebagai syarat untuk mengambil emas. Barang-barang itu di antaranya ialah telur, daun sirih, rokok, kopi, dan kemenyan.

Tak lama membakar kemenyan, seorang temannya kembali kerasukan orang Saranjana. Orang Saranjana melalui jasad temannya itu lantas berbicara mempertanyakan tujuan kedatangan mereka dan siapa yang menyuruhnya.

"Saya disuruh Bu Haji, tapi dia tidak menyuruh untuk mengambil emas yang ada ini. Tapi disuruh ke sana dulu siapa tau orang di sana memberikan. Masalah dikasih atau tidak tergantung mereka di atas (penghuni Saranjana)," kata Haji Mansur.

Haji Mansur lalu melakukan penggalian di sumur tersebut untuk mencari emas batangan yang dimaksud. Namun upaya itu dicegah bahkan sempat akan dipukul oleh penghuni Saranjana yang ngotot tidak memberikan izin.

Penghuni Saranjana lalu menjelaskan jika Haji Mansur ingin melanjutkan penggalian agar dapat mengambil emas itu maka harus memenuhi syarat dengan membawa tumbal manusia yang memiliki hubungan darah atau keluarga, semisal saudara kandung, orangtua kandung, anak bahkan cucu.

Mendengar persyaratan itu, Haji Mansur lantas menghentikan penggalian. Ia pun memutuskan untuk kembali ke desa dan tidak jadi mengambil emas tersebut karena beratnya persyaratan yang diminta.

Saranjana yang dijuluki sebagai kota tak kasat mata memang selalu mengundang rasa ingin tahu banyak orang akan kisah-kisah magis yang dialami oleh orang-orang yang pernah bersinggungan dengannya.

Meski begitu, bagi warga Desa Oka-Oka, Kota Saranjana tetaplah hidup sebagai bagian dari warisan budaya juga menjadi daya tarik bagi masyarakat Kalimantan Selatan.

Editor : Boby

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut