get app
inews
Aa Read Next : Pengedar Uang Palsu Diringkus Polres Karawang, Terancam 15 Tahun Penjara

Dinkes Temukan 8 Kasus Difteri di Karawang, Imbau Masyarakat Beri Imunisasi Lengkap pada Anak

Rabu, 29 November 2023 | 16:20 WIB
header img
Kepala Bidang P2P pada Dinkes Karawang, Yayuk Sri Rahayu (Foto : iNewskarawang.id/Iqbal Maulana Bahtiar)

KARAWANG, iNewskarawang.id - Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang mencatat, dari tahun 2021 hingga 2023 ada sebanyak 12 kasus penyakit difteri ditemukan di Karawang. 

Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) pada Dinkes Karawang, Yayuk Sri Rahayu kepada pewarta,Rabu,(29/11/2023).

"Penyakit difteri pada anak di Karawang masih ditemukan. Pada tahun 2021, tidak ada kasus. Lalu, ditahun 2022, ada 10 kasus ditemukan dan 2 diantaranya meninggal dunia." ungkap Yayuk, Rabu,(29/11/2023).

"Untuk tahun ini, yang terlapor ada 8 kasus, tapi 6 kasus yang terlapor saat dicek negatif difteri dan 2 kasus lainnya positif. Alhamdulillah, dua pasien difteri tadi itu selamat dan berhasil disembuhkan," imbuhnya.

Lebih lanjut, Yayuk juga membeberkan, jika anak-anak yang terinfeksi penyakit difteri di Karawang, semuanya tidak menerima imunisasi sejak bayi.

"Saat kita melakukan pendalaman terhadap orang tua yang anaknya terinfeksi penyakit difteri, itu mereka mengaku jika anaknya tidak diimunisasi," ujarnya.

Jadi, kata Yayuk, meskipun penyakit difteri ini mematikan, ada beberapa cara untuk mencegahnya. Salah satunya dengan memberikan imunisasi yang lengkap pada anak.

"Vaksinasi difteri I: DTP atau DTaP, diberikan mulai usia 2 bulan. Vaksinasi difteri II: DTP atau DTaP, diberikan pada usia 3 atau 4 bulan. Vaksinasi difteri III: DTP atau DTaP, diberikan pada usia 4 atau 6 bulan. Itu harus dilakukan oleh orangtua terhadap bayinya agar meminimalisir terinfeksi difteri," jelas Yayuk.

Selain itu, Yayuk juga memaparkan ada beberapa gejala yang terlihat pada anak yang terpapar penyakit difteri, yakni ; demam, kelelahan, malaise atau panas dingin, bernapas secara bising atau napas pendek, ruam atau ulkus, kesulitan menelan atau pegal, batuk, otot lemas, pembengkakan, pembengkakan kelenjar getah dan bening atau pilek. 

Dengan hal tersebut, Ia juga mengimbau agar masyarakat segera melakukan pemeriksaan jika anak atau keluarganya terdeteksi mengidap penyakit difteri.

"Jika mengalami gelaja tersebut, segera melapor dan memeriksanya ke rumah sakit atau puskesmas terdekat agar segera diberikan penanganan. Karena jika telat dalam penanganannya, nyawa taruhannya," tandasnya.

Editor : Frizky Wibisono

Follow Berita iNews Karawang di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut