get app
inews
Aa Text
Read Next : Asrama Sekolah Kebakaran, 13 Orang Tewas Mengenaskan

80 dari 100 Ribu Anak Kena Pneumonia, Ini Data Terbaru Diungkap Peneliti Eropa

Rabu, 29 November 2023 | 13:50 WIB
header img
Pneumonia di China kini mulai menyebar ke Eropa (Foto: Sky News)

JAKARTA,iNewsKarawang.id-Kasus pneumonia mulai menyebar ke Eropa, khususnya Belanda, setelah China mengalami wabah pneumonia atau penyakit pernapasan khususnya dialami anak-anak. 

Hal itu diketahui dari laman The Messenger, Rabu (29/11/2023). Institut Penelitian Pelayanan Kesehatan Belanda (NIVEL) yaitu sebuah lembaga penelitian di Utrecht, sekitar 25 mil selatan Amsterdam, melaporkan bahwa 80 dari setiap 100 ribu anak berusia antara lima dan 14 tahun menderita pneumonia pada minggu lalu.

Bahkan pada wabah kali ini, terhitung terbesar sepanjang beberapa tahun terakhir. Setidaknya pada 2022 lalu, puncak flu tertinggi terjadi di Belanda, sehingga menyebabkan 60 kasus sudah tercatat untuk setiap 100 ribu anak dalam kelompok usia.

Atas kejadian itu, maka saat ini China mulai melakukan peningkatan alarm. Karena mengingat beberapa rumah sakit di Beijing juga sudah nampak kewalahan dengan dibanjirinya pasien pneumonia dengan mayoritas kalangan anak-anak.

Meskipun pejabat China mengatakan kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahwa tidak ada patogen baru yang terdeteksi dalam wabah, dan sebaliknya. Tetapi penyakit tersebut diduga karena virus musiman yang diketahui seperti flu dan RSV, bersama dengan bakteri Mycoplasma Pneumoniae.

Oleh karena itu, pejabat mengatakan selepas tindakan Covid dilepas pada akhir 2022, maka hal ini membuat populasi mengalami kerentanan terhadap virus, terutama pada saat ini yang sudah mulai memasuki perpindahan musim sehingga penyakit flu pun mulai muncul. 

Lebih lanjut, terkait tindakan Covid telah hilang di Belanda untuk beberapa waktu, membuatnya tidak jelas apa yang akan terjadi hingga menyebabkan lonjakan seperti tahun ini. Namun, yang mereka ketahui pada beberapa orang takut kalau bahwa pejabat di China menutupi tahap awal epidemi. Karena menurutnya bangsa China sebagian besar dikritik karena tanggapan awalnya terhadap penemuan Covid-19 yang sempat terjadi pada hampir tepat empat tahun yang lalu, dan beberapa telah melihat situasi saat ini sebagai gema dari masa lalu.

Editor : Boby

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut