get app
inews
Aa Read Next : Ratusan Rumah di 2 Desa di Karawang Terendam Banjir, Warga Mengungsi ke Masjid

Warga Cemas dan Terpaksa Mengungsi Munculnya Lubang Besar di Kulonprogo

Sabtu, 22 Juli 2023 | 13:58 WIB
header img
Sebuah lubang besar atau sinkhole muncul di Dusun Popohan, Kalurahan Banjararum, Kapanewon Kalibawang, Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta, hingga membuat warga mengungsi. Foto/iNews TV/Budi Utomo

KULONPROGO,iNewskarawang.id - Warga cemas dan terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman ditemukan sebuah lubang besar atau sinkhole muncul di Dusun Popohan, Kalurahan Banjararum, Kapanewon Kalibawang, Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta. 

Lubang besar itu muncul di pekarangan rumah warga, Karyo Dimejo (70), dan terus membesar mendekati tumah-rumah warga lainnya. Lubang yang awalnya memiliki luas 4,5 x 2 meter tersebut, kini telah melebar hingga mencapai lebih dari enam meter. 

Menurut salah seorang warga, Sokim menyebutkan lubang itu memiliki kedalaman 5-10 meter, dan pertama kali muncul pada Maret 2023. "Saat itu sedang puasa dan terjadi hujan lebat, lalu terdengar suara gemuruh dan setelah dicek muncul lubang di dekat rumah," ungkapnya.

Awalnya lubang tersebut kecil, lalu karena belum ada tindakan akhirnya warga menimbunnya pakai batu dan pasir. Sokim menyebut, semakin lama lubang tersebut terus membesar dan dalam, bahkan beberapa pohon di sekitarnya ikut ambles hilang ke dalam lubang.

"Agar tidak melebar, sempat ditimbun dan dipasangi terpal tetapi tidak ada hasilnya. Bahkan warga sempat mencoba memasukan batang bambu utuh ke lubang tersebut, ternyata hilang masuk ke dalamnya," ungkap Sokim.

Sokim menyebut, awalnya di lokasi tersebut hanya pekarangan biasa yang ditanami salak dan pohon jati. Kini seluruh tenaman sudah hilang di telan lubang besar tersebut. Warga sudah melaporkan kejadian tersebut, namun belum ada tindak lanjut.

Jagabaya Kalurahan Banjararum, Agus Sumarwoto mengaku, tidak tahu pasti penyebab munculnya lubang besar tersebut. "Berbagai upaya sudah dilakukan, agar tidak melebar. Sedangkan warga yang tinggal di lokasi sudah mengungsi," ungkapnya.

Agus juga menyebut, kondisi tanah di lokasi tersebut labil dan lubang itu terus membesar serta dalam. Untuk sementara, agar tidak membahayakan warga, akhirnya dipasang terpal dan pagar sebagai penanda. "Sebelumnya juga pernah ada bangunan sekolah yang direlokasi hingga dua kali, karena tanahnya sangat labil," pungkasnya.

Editor : Frizky Wibisono

Follow Berita iNews Karawang di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut